Sunday 2 December 2012

Sebuah Foto

Hampir tiga tahun yang lalu aku bersama Tia adikku dan Bapakku pergi ke Rita Supermall Tegal untuk sekedar menghabiskan waktu dengan jalan-jalan. 

Waktu itu aku kebetulan sedang diberi rejeki lebih jadi bisa memenuhi nafsuku untuk membeli bermacam-macam barang yang aku inginkan.

Saati itu aku membeli jam tangan, gelang-gelangan gak penting, dan sebuah dompet. 

Dompet hitam yang memiliki banyak sisi untuk menyimpan nota, kartu nama, kartu-kartu yang dipasang buat gaya-gayaan, uang kertas dan uang receh pun ada tempatnya. 

Harganya sama sekali tidak mahal tapi masih awet sampai sekarang. Aku hanya perlu mengeluarkan uang 40 ribu untuk mendapatkannya.

Dalam satu sisi dompet tersebut, ada tempat yang terbuat dari plastic transparan yang sedianya ditujukan untuk menyimpan gambar. 

Aku masih ingat sebelum aku mempunyai dompet hitam ini, dompet lamaku berwarna kuning merek Teddy, merek dompet yang banyak sekali diburu oleh anak-anak ABG. 

Karena aku membelinya saat masih menjadi ABG, tepatnya sewaktu aku masih SMA, sekali lagi masih SMA! Buset dah, dompet itu sudah lebih tua umurnya daripada nenekku.

Aku memang jarang sekali gonta ganti dompet.

Kalian tahu kan kegunaan dari plastic transparan itu untuk apa? Kalian pasti menggunakannya untuk menyimpan foto. Dan foto yang kalian simpan di dompet itu pasti foto yang mempunyai arti tersendiri.

Sebelumnya aku simpan fotoku yang aku pikir lumayan cantik (eeaaa…) dalam dompet kuningku. 

Begitu juga sewaktu aku mulai memakai dompet hitam itu, aku berniat akan memasang sebuah foto di balik plastic transaparan itu. 

Kucari-cari foto apa yang cocok untuk dipasang disitu, foto-fotoku yang lumayan cantik ternyata tidak muat dipasang disitu, dan aku tidak tega memotong kecantikanku, eh fotoku maksudnya. Hehe…

Hmmmm…. Akhirnya aku putuskan sebuah foto jadul untuk aku pasang disitu. 

Kalian tahu kan rasanya melihat foto-foto jadul? Antara lucu, heran, dan kangen.

Lucu karena mungkin dandanan yang terlihat disitu aneh, heran karena mungkin kalian berpikir kok bisa-bisanya berpose model begitu. Dan kangen karena mungkin saat itu adalah saat bahagia, dan belum ada virus galau melanda.

Tapi tak jarang pula akan timbul rasa sedih dengan melihat foto jadul, mungkin saat itu kalian sangat bahagia dan sekarang bahagia itu tidak bisa kalian raih kembali. Hmmm…..

Sekarang kita tidak usah repot-repot mencetak foto jika ingin kenangan dalam foto itu tidak hilang begitu saja.

Cukup simpan di ponsel atau computer atau gadget lainnya, foto-foto itu akan aman.
Bahkan ribuan foto juga bisa kita simpan dengan mudahnya karena sekarang perangkat penyimpanan semakin canggih. 

Tapi, kemudahan itu menjadi absdurd dan kurang bermakna saat foto-foto itu hanya berupa soft copy. 

Tidak bisa disimpan di dompet. 

Aku memang terkadang muncul selera jadulnya. Hehe…

Itulah foto, selalu meninggalkan arti tersendiri.

-----------

Dompet ini ku buka dan foto jadul itu pun nampak.

Foto dua orang yang disitu terlihat masih muda. Mengenakan batik coklat, duduk di kursi besi khas kursi hajatan jaman dahulu kala.

Salah satunya mengenakan sanggul sederhana. Sedang salah satunya lagi berpose antara senyum atau gugup, gak jelas. Terdapat kumis tipis di sisi kanan kiri atas bibirnya.

Mereka masih muda. Foto itu diambil pada sekitar tahun 1998 atau 1999 aku tidak ingat persis. Yang jelas saat itu mereka sedang menggelar hajatan pertama mereka, yaitu sunatan adikku Yayan.

Rumah kecilku yang berada di gang sempit disulap menjadi area menjamu tamu, tak lupa terdapat hiburan music keroncong menghibur tamu yang datang.

Aku bertugas sebagai penerima tamu waktu itu, mengenakan cardigan hitam yang sampai sekarang masih aku pakai. 

Hm…. Hati ini serasa diaduk-aduk mengingat saat itu.

Saat mereka menggelar hajatan pertama mereka….

Sekarang, saat memasuki tahun ketiga dari berfungsinya dompet hitam itu, foto itu tidak pernah aku ganti. 

Tidak ada foto lain yang bisa menggantikan posisinya. Bahkan fotoku yang paling cantik sekalipun. Apalagi fotoku dengan kekasih. Tidak!

Foto itu terlalu berharga. Dan dua orang yang terdapat di foto itu teramat amat sangat berharga, melebihi nyawaku sendiri.


Adakah sesuatu yang membuat kalian merasa bahwa diri kalian tidak penting lagi?
Sesuatu yang kadang membuat kita hampir menyerah, merasa kalah dan sepertinya setiap usaha kalian tidak akan berbuah hasil?

Kalaupun ada, sepertinya kita harus terus berusaha membuat sesuatu itu menjadi bermakna.


Diri ini tidaklah penting lagi jika aku melihat foto itu.

Aku kangen sekali dengan mereka berdua, aku ingin memeluk mereka berdua. 

Selama ini aku bukan orang yang gampang mengungkapkan perasaan dengan tindakan. Bahkan untuk mencium mereka pun aku enggan. Aku tidak terbiasa.

Aku tidak seperti adikku Yayan yang selalu minta cium saat akan pergi atau saat baru datang. 

Butiran bening itu mengalir, ahhh…. Damn!

Aku belum berhasil membuat mereka bahagia sepenuhnya, aku belum berhasil membuat mereka bangga dan berucap lega……..

Aku sendiri masih berjuang disini, harap bersabar lebih. Aku mohon. 

Aku berjanji tidak akan lama lagi. Insya Allah jika Tuhan menghendaki.

Berjanji untuk apa?





Menggelar hajatan mereka yang kedua.




Semoga, saat aku mengganti dompet ku dengan dompet yang baru, akan ada dua pasang manusia yang terdapat di balik plastic transparan itu…
Amin………





*Jatibarang Indramayu di penghujung tahun 2012

3 comments:

  1. Aamiin, insya allah secepatnya :D
    Kedua orang tua kita akan selalu brdoa demi kebaikan dan kebahagiaan anak-anaknya. Jadi, tetplh berusha dan brdoa. Ganbatte ^^

    ReplyDelete