Thursday 18 February 2016

CANTIK DENGAN TEMA MONOCHROME

CANTIK DENGAN TEMA MONOCHROME
Tag : Hijab monochrome, fashion hijab 2016, trend hijab 2016, hijaber, selebgram, Aghnia Punjabi, Nisa Cookie, Joyagh, tetap trendy saat hamil


Trend hijab 2016 sepertinya masih didominasi oleh warna-warna monochrome, terbukti dengan masih bertebarannya warna-warna hitam, putih, dan abu-abu di timeline salah satu social media khusus foto yaitu Instagram.

Kebanyakan selebgram (sebutan untuk seseorang yang terkenal dan populer di Instagram seperti seorang selebritis) masih banyak sekali di endorse untuk menampilkan warna monochrome.


Tengok saja Aghnia Punjabi (@aghniapunjabi) dengan gayanya yang sporty dan tetap concern dengan warna monochrome, begitu laris diendorse oleh online shop sehingga gayanya menjadi trend dan masih menjadi referensi muslimah remaja dalam berbusana di tahun 2016 ini.




Sunday 14 February 2016

Kebaikan Kecil Tadi Pagi

Kebaikan kecil tadi pagi

Hari Minggu di rumah perantauan memang jarang sekali dan hampir tidak pernah aku manfaatkan untuk hang out.
Hari Minggu ku di sini selalu aku manfaatkan untuk bermalas-malasan. Tapi tadi pagi, aku seperti terkena setruman semangat gara-gara bbm seseorang, bbm menjengkelkan yang akhirnya membuatku berlari untuk melibas semua cucian yang menumpuk.
Iyaaa betul... aku mencuci baju. Hmmm....
*pekerjaan rumahku biasanya selesai dengan suatu SMS :D

Ternyata di luar cuaca cukup cerah setelah berhari-hari langit serasa tak mau berhenti menangis, jadi aku bisa menjemur pakaian di luar rumah.
Disaat aku menjemur di depan rumah, aku mendengar suara tet tot tet tot, suara khas orang jualan cilok. Dalam hati berkata “moga-moga cilok Adoel..”
Dannn... ternyata yang lewat memang cilok Adoel. Dengan sigapnya langsung aku berteriak “cilok Mang!”

Yap! Cilok Adoel memang makanan yang hampirrr tiap hari aku makan, rasanya bener-bener nagih! Kenyal, gurih, dan sudah berbulan-bulan aku belum merasa bosan makan cilok ini.
“Keringan ya Mang, jangan pedes-pedes” ujarku sama si Mamang cilok.

Sambil menyerahkan cilok, si Mamang itu berkata “punten” (dalam hati aku berpikir sopan sekali ini mamang). Dan aku juga berkata sama karena pintu gerbang tidak aku buka jadi pertukaran cilok dan uang kami lakukan lewat sela-sela gerbang.

Pas aku mau masuk rumah buat naruh tu cilok, ada anak kecil mungkin usia 2 tahun an mendekati penjual cilok itu dan berkata “Bang cilok”, sepertinya aku tidak melihat anak kecil itu memegang uang, tapi aku tidak begitu memperhatikan juga karena aku kembali menjemur baju.