Sunday 15 April 2018

SOLO TRAVELING DI BANDUNG : WISATA DENGAN JALAN KAKI

Traveling menjadi satu kata penting dalam hidup saya. Saya jauuh lebih memimpikan travelling daripada shopping.

Dan tulisan kali ini adalah tentang pengalaman saya, my very first solo traveling!!

Walaupun sudah sangat sering bepergian sendiri, tapi pada kesempatan kali ini saya benar-benar memanfaatkan waktu bepergian saya untuk jalan-jalan atau traveling sendiri, alone, by myself, dan saya sangaaaaatttt bahagiaaa!!!


Diawali dengan keharusan saya pergi ke Bandung untuk mengambil sertifikat pendidik dimana saya lulus Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) tahun 2017/2018, sertifikat pendidik itu harus diambil sendiri oleh saya, kebetulan dari 1 kabupaten tidak ada satupun orang yang saya kenal. Jadi saya putuskan untuk berangkat ke Bandung sendirian dan saya niatkan sepenuh hati untuk sekalian jalan-jalan di Bandung sebelum mengambil sertifikat tersebut.

Perjalanan saya mulai dari Jatibarang Indramayu menggunakan travel, berangkat jam 2 dini hari, saya hanya membawa 1 tas ransel dan memakai celana jeans (ada alasan kenapa saya jelaskan kalau saya memakai celana jeans).

Sampai di Bandung jam 6 pagi, saya putuskan untuk turun di alun-alun karena :
1. saya harus membersihkan diri, sholat di masjid raya Jabar
2. saya telah Gugling bahwa di sekitar alun-alun banyak tempat yang bisa dituju dengan hanya berjalan kaki

Oleh karena itu saya turun di alun-alun.

Saya langsung masuk ke masjid Raya Jabar, mandi, ganti baju, dan sholat. Saat itu hari Jumat dan suasana masjid sangat sepi membuat saya merasa sangat nyaman untuk beraktivitas.

Dandan sebentar dan saya langsung menuju alun-alun dengan rumput sintetis yang hits itu.

Sendirian berfoto menggunakan tongsis hehe… Modal pertama kamu saat solo travelling adalah kamu harus PD!


Setelah puas berfoto, saya ingin naik ke menara masjid, tapi ternyata menara baru buka jam 2 siang karena hari itu hari Jumat.

Perut pun terasa lapar, akhirnya saya jalan menuju sebelah kanan masjid dan ternyata tempat itu adalah daerah Dalem Kaum. Area pedestrian nyaman dengan banyak tempat duduk.


Saya sarapan nasi kuning disitu. Harga yang dibanderol adalah Rp 10.000 untuk nasi kuning pakai telur dadar beserta lauk lain plus segelas teh hangat tawar. Sayangnya saya hanya makan beberapa suap karena rasanya sangat aneh di lidah saya. Hee…

Kemudian saya bertanya kepada penjual nasi kuning dimana letak jalan Asia Afrika, ternyata saya hanya perlu menyeberang dari sisi kiri masjid saja.

Saat kalian mau menyeberang, kalian harus memencet tombol di tiang lampu lalin, banyak petugas Dishub juga kok jadi jangan khawatir kalian akan kesulitan.

Sampailah saya di jalan Asia Afrika dimana saat itu saya merasa sangat bahagia menemui pedestrian bersih, indah, nyaman, rapi, dan aaahhh…. Ini surga bagi pejalan kaki!!



Saat itu baru jam 8 pagi, pedestrian sangat sepi menjadikan saya agak ragu untuk sekedar berfoto karena jalan Asia Afrika sangat ramai dengan kendaraan. Akhirnya saya terus saja berjalan menuju Gedung Merdeka.

Waktu itu saya juga tidak tahu kalau itu adalah Gedung Merdeka karena tulisan GEDUNG MERDEKA hanya bisa kita lihat dari seberang jalan.

Berkali-kali saya bergumam “oh… ini… Oh…” karena ternyata itu adalah tempat yang saya cari haha… Tapi saya harus kecewa lagi karena tempat itu baru akan buka jam 2 siang dikarenakan hari Jumat.

Ya sudah saya lanjutkan perjalanan melewati jembatan sungai Cikapundung. Belok kiri di pertigaan pertama yang masih merupakan area museum.

Saya baru sadar kalau itu adalah jalan Braga yang saya carii… Haha… Kebanyakan gak taunya saya wkkk..

Sepanjang jalan saya senyum-senyum sendiri dan lanjut bergumam “oh… Oh…” dengan hati yang meluap saking bahagianya.




Saat itu saya bertanya kepada security sebuah bank, tentang tempat mana lagi yang bisa dikunjungi dengan berjalan kaki, kemudian dia menjawab ke Balai Kota Bandung saja walaupun agak jauh.

Okelah fix saya putuskan untuk menuju Balai Kota walaupun harus berjalan jauh.

Berjalan menyusuri jalan Braga yang masih sepi, masih banyak tempat yang tutup, sembari tetap ber “Wahh… Oh… Ini?” hihi… Sungguh saya sangat bahagia!

Karena memang lumayan jauh, saya sesekali beristirahat untuk meluruskan kaki, minum dan mengambil beberapa foto.
Sepanjang jalan itu banyak sekali berderet kursi-kursi yang bisa kalian gunakan untuk beristirahat, jadi tidak usah khawatir…

Saya hanya perlu berjalan lurus terus sampai melewati 2 perempatan, hati-hari saat akan menyeberang, tapi… tenang saja, kalian tetap bisa menyeberang kok walaupun jalanan ramai dengan kendaraan karena sepertinya pengendara sudah paham bahwa banyak orang yang akan menyeberang.

Sampailah saya di depan gedung Bank Indonesia, duduk lagi dan berfoto.

Pokoknya sepanjang jalan itu adalah surga pejalan kaki!

Ada kejadian lucu dimana ada ibu-ibu sengaja menghentikan motornya untuk bertanya kepada saya dimana letak Balai Kota, haha… Saya juga lagi nyari buu… (dalam hati) dan dengan sok tau plus sok PD saya tunjukkan seberang jalan saya kalau itu Balai Kota Bu hi…

Hmm… sampai jugaa di Balai Kota, uuhhh taman bunga yang indah, bersih, banyak spot foto, menjadikan saya semakin bahagia.


Saat itu sepiii, hanya ada beberapa pengunjung yang sedang duduk-duduk santai.

Saya bahagia dan bebas berfoto walaupun hanya dengan tongsis dan kamera HP hii…

Cowok baju kuning itu adalah si mas Cilegon haha... 

Ada kejadian seru juga nih saat saya menanyakan lokasi sebuah spot foto pada seorang pengunjung cowok yang sedang berjalan sendirian. Ternyata dia menjawab kalau dia juga pendatang yang datang sendiri, kami berkenalan dan memutuskan untuk berpartner selama perjalanan solo kami itu. Waahhh Daebakk!!


Dia berasal dari Cilegon, sedang liburan di Bandung dan harus pergi sendiri karena teman seperjalanannya sedang tidak enak badan.

Akhirnya kami gantian mengambil foto kami masing-masing. Manyusuri setiap sudut taman dengan gembira.




Saat itu saya bertanya kepada dia, sudah pernah ke jalan Asia Afrika dan Braga belum? Dia jawab belum daan akhirnyaa kami berdua menyusuri kedua jalan itu, waahhh daebaakk lagi! Hahaa…

Sampai di depan gedung Merdeka, saya bilang ingin berfoto di depan gedung yang kelihatan tulisan GEDUNG MERDEKA nya, dan dia dengan sukarela menyeberang jalanan ramai padat hanya untuk mengambil foto saya dari seberang jalan. Waahhh daebak lagi dan lagi!! :D :D
Lumayanlah daripada lumanyun :D

Sampai disitu kami berpisah karena dia harus kembali ke Balai Kota untuk mengambil mobilnya, dia kembali ke Balai Kota dengan menggunakan Gojek.


Ini loh mas Adi dari Cilegon hi...

Saat kembali ke jalan Asia Afrika saat itu sudah ada beberapa pengunjung yang berfoto di pedestrian, akhirnya saya sudah tidak ragu dan malu untuk berfoto.

Setelah puas saya kembali menuju alun-alun karena ingin membeli sepatu di Dalem Kaum. Di situ ada banyak penjual sepatu, toko sepatu dari yang mahal sampai emperan ada. Ada juga Plaza Parahyangan tapi saya tidak masuk kesitu, capek bangetttt kakiii…

Perjuangan mencari sepatu sudah mirip seperti perjuangan mencari jodoh :p sampai kaki kebas saking pegelnya. :D
Kemudian saya putuskan untuk istirahat sekalian makan siang di warung Bebek Salero di samping kanan plaza Parahyangan. Tempatnya luas dan nyaman.

Disitu saya istirahat, makan, ganti celana kain karena saat mengambil sertifikat nanti harus berpakaian rapi, ngecas HP, dan sholat dhuhur.

Setelah selesai semua urusan termasuk ketemuan dengan teman saya yang orang Bandung, saya pesan Gojek untuk menuju UPI.

Cobaan pesolo travelling seperti saya datang kala harus berjalan kaki menuju gedung Ahmad Sanusi dari gerbang atas UPI. Itu tuh jauuhh karena kaki saya sudah sangat capeek, bawaan tas ransel yang berat dan panas terik matahari yang sangat menyengat.

Akhirnya sampai juga di tempat pengambilan sertifikat, selesai dan saya harus menemui kegalauan lain yaitu bus Damri yang akan saya naiki sudah lewat jadwal terakhir keberangkatan, saya pesan travel ternyata juga sudah penuh. Panik sebentar tapi akhirnya senyum lagi dengan menguatkan diri bahwa saya harus bisa! Harus bisa melangkahkan kaki menuju gerbang atas UPI untuk menunggu Gojek. Sumpah saat itu saya sudah hampir nyerah saking capeknya kakiiii… :(
Gojek datang, saya pesan untuk menuju ke terminal Cicaheum, disana saya akan naik bus Goodwill yang langsung menuju Balapulang (langsung sampai di depan rumah!).

Saya bayar Rp 27.000 dengan Gopay, dan ternyata jauuuh sekali ya sodaraa… Sampai pening kepala ini.

Satu point penting dengan keadaan terminal Cicaheum yaitu terminal itu sangat aman, tidak ada orang-orang sangar menakutkan khas keadaan terminal. Semua orang yang saya tanyai menjawab pertanyaan saya dengan ramah. Saya sempat ngecas HP lagi di warung tempat menunggu bus Bandung – Tegal – Purwokerto itu.

Pokoknya kalian yang perempuan sendirian tidak usah khawatir, semua amaannn…
Bus berangkat menuju Balapulang, satu lagi kebahagiaan saya yaitu selama perjalanan, kuping saya dimanjakan dengan lagu-lagu indo lawas yang nyaman sekali di telinga, saya sampai ikutan nyanyi (bodo amat samping saya terganggu haha…)

Terima kasih pak sopirrr….karena bukan musik dangdut koplo yang Bapak putar hii…

Sampai Balapulang jam setengah 2 dini hari. Lengkap sudah 24 jam perjalanan saya sendirian ke kota Bandung yang berhasil membuat saya jatuh cinta.

Tuhan sedang banyak tersenyum seharian itu, menjadikan saya tidak berhenti tersenyum walaupun lelah sekali hehe…

Seingat saya, terakhir saya merasa amat sangat bahagia saat travelling adalah saat saya mengunjungi Kaligua dimana saya terus menerus kagum dengan karya Tuhan.

Terlebih lagi, sebelum ke Bandung saya menonton reality show Youth Over Flowers : WINNER dimana para member Winner begitu takjub akan hal kecil sekalipun.

Perjalanan kali ini sangat membahagiakan saya walaupun hanya ke Bandung dan cuma beberapa jam saja, terima kasih Allah… I Love Youuu!

Solo traveling, wisata jalan kaki Bandung, tempat wisata di Bandung yang bisa dijangkau dengan jalan kaki, pedestrian Bandung, surga pejalan kaki



No comments:

Post a Comment