Traveling menjadi satu kata penting dalam hidup saya. Saya jauuh
lebih memimpikan travelling daripada shopping.
Dan tulisan kali ini adalah tentang pengalaman saya, my very
first solo traveling!!
Walaupun sudah sangat sering bepergian sendiri, tapi pada kesempatan kali ini saya benar-benar memanfaatkan waktu bepergian saya untuk
jalan-jalan atau traveling sendiri, alone, by myself, dan saya sangaaaaatttt
bahagiaaa!!!
Diawali dengan keharusan saya pergi ke Bandung untuk
mengambil sertifikat pendidik dimana saya lulus Pendidikan dan Pelatihan
Profesi Guru (PLPG) tahun 2017/2018, sertifikat pendidik itu harus diambil
sendiri oleh saya, kebetulan dari 1 kabupaten tidak ada satupun orang yang saya
kenal. Jadi saya putuskan untuk berangkat ke Bandung sendirian dan saya niatkan
sepenuh hati untuk sekalian jalan-jalan di Bandung sebelum mengambil sertifikat
tersebut.
Perjalanan saya mulai dari Jatibarang Indramayu menggunakan
travel, berangkat jam 2 dini hari, saya hanya membawa 1 tas ransel dan memakai
celana jeans (ada alasan kenapa saya jelaskan kalau saya memakai celana jeans).
Sampai di Bandung jam 6 pagi, saya putuskan untuk turun di
alun-alun karena :
1. saya harus
membersihkan diri, sholat di masjid raya Jabar
2. saya telah Gugling bahwa di sekitar alun-alun banyak
tempat yang bisa dituju dengan hanya berjalan kaki
Oleh karena itu saya turun di alun-alun.
Saya langsung masuk ke masjid Raya Jabar, mandi, ganti baju,
dan sholat. Saat itu hari Jumat dan suasana masjid sangat sepi membuat saya merasa
sangat nyaman untuk beraktivitas.
Dandan sebentar dan saya langsung menuju alun-alun dengan
rumput sintetis yang hits itu.
Sendirian berfoto menggunakan tongsis hehe… Modal pertama
kamu saat solo travelling adalah kamu harus PD!
Setelah puas berfoto, saya ingin naik ke menara masjid, tapi
ternyata menara baru buka jam 2 siang karena hari itu hari Jumat.
Perut pun terasa lapar, akhirnya saya jalan menuju sebelah
kanan masjid dan ternyata tempat itu adalah daerah Dalem Kaum. Area pedestrian
nyaman dengan banyak tempat duduk.
Saya sarapan nasi kuning disitu. Harga yang dibanderol
adalah Rp 10.000 untuk nasi kuning pakai telur dadar beserta lauk lain plus
segelas teh hangat tawar. Sayangnya saya hanya makan beberapa suap karena
rasanya sangat aneh di lidah saya. Hee…
Kemudian saya bertanya kepada penjual nasi kuning dimana
letak jalan Asia Afrika, ternyata saya hanya perlu menyeberang dari sisi kiri
masjid saja.
Saat kalian mau menyeberang, kalian harus memencet tombol di
tiang lampu lalin, banyak petugas Dishub juga kok jadi jangan khawatir kalian
akan kesulitan.
Sampailah saya di jalan Asia Afrika dimana saat itu saya
merasa sangat bahagia menemui pedestrian bersih, indah, nyaman, rapi, dan
aaahhh…. Ini surga bagi pejalan kaki!!
Saat itu baru jam 8 pagi, pedestrian sangat sepi menjadikan
saya agak ragu untuk sekedar berfoto karena jalan Asia Afrika sangat ramai dengan
kendaraan. Akhirnya saya terus saja berjalan menuju Gedung Merdeka.
Waktu itu saya juga tidak tahu kalau itu adalah Gedung
Merdeka karena tulisan GEDUNG MERDEKA hanya bisa kita lihat dari seberang
jalan.
Berkali-kali saya bergumam “oh… ini… Oh…” karena ternyata
itu adalah tempat yang saya cari haha… Tapi saya harus kecewa lagi karena tempat
itu baru akan buka jam 2 siang dikarenakan hari Jumat.
Ya sudah saya lanjutkan perjalanan melewati jembatan sungai
Cikapundung. Belok kiri di pertigaan pertama yang masih merupakan area museum.
Saya baru sadar kalau itu adalah jalan Braga yang saya carii…
Haha… Kebanyakan gak taunya saya wkkk..
Sepanjang jalan saya senyum-senyum sendiri dan lanjut
bergumam “oh… Oh…” dengan hati yang meluap saking bahagianya.
Saat itu saya bertanya kepada security sebuah bank, tentang
tempat mana lagi yang bisa dikunjungi dengan berjalan kaki, kemudian dia
menjawab ke Balai Kota Bandung saja walaupun agak jauh.
Okelah fix saya putuskan untuk menuju Balai Kota walaupun
harus berjalan jauh.
Berjalan menyusuri jalan Braga yang masih sepi, masih banyak
tempat yang tutup, sembari tetap ber “Wahh… Oh… Ini?” hihi… Sungguh saya sangat
bahagia!
Karena memang lumayan jauh, saya sesekali beristirahat untuk
meluruskan kaki, minum dan mengambil beberapa foto.
Sepanjang jalan itu banyak sekali berderet kursi-kursi yang
bisa kalian gunakan untuk beristirahat, jadi tidak usah khawatir…
Saya hanya perlu berjalan lurus terus sampai melewati 2
perempatan, hati-hari saat akan menyeberang, tapi… tenang saja, kalian tetap
bisa menyeberang kok walaupun jalanan ramai dengan kendaraan karena sepertinya pengendara sudah paham bahwa banyak orang yang akan menyeberang.
Sampailah saya di depan gedung Bank Indonesia, duduk lagi dan
berfoto.
Pokoknya sepanjang jalan itu adalah surga pejalan kaki!
Ada kejadian lucu dimana ada ibu-ibu sengaja menghentikan
motornya untuk bertanya kepada saya dimana letak Balai Kota, haha… Saya juga
lagi nyari buu… (dalam hati) dan dengan sok tau plus sok PD saya tunjukkan
seberang jalan saya kalau itu Balai Kota Bu hi…
Hmm… sampai jugaa di Balai Kota, uuhhh taman bunga yang
indah, bersih, banyak spot foto, menjadikan saya semakin bahagia.
Saat itu sepiii, hanya ada beberapa pengunjung yang sedang
duduk-duduk santai.
Saya bahagia dan bebas berfoto walaupun hanya dengan tongsis
dan kamera HP hii…
Cowok baju kuning itu adalah si mas Cilegon haha... |
Ada kejadian seru juga nih saat saya menanyakan lokasi sebuah
spot foto pada seorang pengunjung cowok yang sedang berjalan sendirian. Ternyata
dia menjawab kalau dia juga pendatang yang datang sendiri, kami berkenalan dan
memutuskan untuk berpartner selama perjalanan solo kami itu. Waahhh Daebakk!!
Dia berasal dari Cilegon, sedang liburan di Bandung dan
harus pergi sendiri karena teman seperjalanannya sedang tidak enak badan.
Akhirnya kami gantian mengambil foto kami masing-masing. Manyusuri
setiap sudut taman dengan gembira.
Saat itu saya bertanya kepada dia, sudah pernah ke jalan
Asia Afrika dan Braga belum? Dia jawab belum daan akhirnyaa kami berdua
menyusuri kedua jalan itu, waahhh daebaakk lagi! Hahaa…
Sampai di depan gedung Merdeka, saya bilang ingin berfoto di
depan gedung yang kelihatan tulisan GEDUNG MERDEKA nya, dan dia dengan sukarela
menyeberang jalanan ramai padat hanya untuk mengambil foto saya dari seberang
jalan. Waahhh daebak lagi dan lagi!! :D :D
Lumayanlah daripada lumanyun :D |
Sampai disitu kami berpisah karena dia harus kembali ke
Balai Kota untuk mengambil mobilnya, dia kembali ke Balai Kota dengan
menggunakan Gojek.
Saat kembali ke jalan Asia Afrika saat itu sudah ada beberapa
pengunjung yang berfoto di pedestrian, akhirnya saya sudah tidak ragu dan malu
untuk berfoto.
Setelah puas saya kembali menuju alun-alun karena ingin
membeli sepatu di Dalem Kaum. Di situ ada banyak penjual sepatu, toko sepatu
dari yang mahal sampai emperan ada. Ada juga Plaza Parahyangan tapi saya tidak
masuk kesitu, capek bangetttt kakiii…
Perjuangan mencari sepatu sudah mirip seperti perjuangan mencari
jodoh :p sampai kaki kebas saking pegelnya. :D
Kemudian saya putuskan untuk istirahat sekalian makan siang
di warung Bebek Salero di samping kanan plaza Parahyangan. Tempatnya luas dan
nyaman.
Disitu saya istirahat, makan, ganti celana kain karena saat
mengambil sertifikat nanti harus berpakaian rapi, ngecas HP, dan sholat dhuhur.
Setelah selesai semua urusan termasuk ketemuan dengan teman
saya yang orang Bandung, saya pesan Gojek untuk menuju UPI.
Cobaan pesolo travelling seperti saya datang kala harus
berjalan kaki menuju gedung Ahmad Sanusi dari gerbang atas UPI. Itu tuh jauuhh
karena kaki saya sudah sangat capeek, bawaan tas ransel yang berat dan panas
terik matahari yang sangat menyengat.
Akhirnya sampai juga di tempat pengambilan sertifikat,
selesai dan saya harus menemui kegalauan lain yaitu bus Damri yang akan saya
naiki sudah lewat jadwal terakhir keberangkatan, saya pesan travel ternyata
juga sudah penuh. Panik sebentar tapi akhirnya senyum lagi dengan menguatkan
diri bahwa saya harus bisa! Harus bisa melangkahkan kaki menuju gerbang atas
UPI untuk menunggu Gojek. Sumpah saat itu saya sudah hampir nyerah saking
capeknya kakiiii… :(
Gojek datang, saya pesan untuk menuju ke terminal Cicaheum,
disana saya akan naik bus Goodwill yang langsung menuju Balapulang (langsung
sampai di depan rumah!).
Saya bayar Rp 27.000 dengan Gopay, dan ternyata jauuuh
sekali ya sodaraa… Sampai pening kepala ini.
Satu point penting dengan keadaan terminal Cicaheum yaitu
terminal itu sangat aman, tidak ada orang-orang sangar menakutkan khas keadaan
terminal. Semua orang yang saya tanyai menjawab pertanyaan saya dengan ramah. Saya
sempat ngecas HP lagi di warung tempat menunggu bus Bandung – Tegal –
Purwokerto itu.
Pokoknya kalian yang perempuan sendirian tidak usah khawatir,
semua amaannn…
Bus berangkat menuju Balapulang, satu lagi kebahagiaan saya
yaitu selama perjalanan, kuping saya dimanjakan dengan lagu-lagu indo lawas
yang nyaman sekali di telinga, saya sampai ikutan nyanyi (bodo amat samping
saya terganggu haha…)
Terima kasih pak sopirrr….karena bukan musik dangdut koplo
yang Bapak putar hii…
Sampai Balapulang jam setengah 2 dini hari. Lengkap sudah 24
jam perjalanan saya sendirian ke kota Bandung yang berhasil membuat saya jatuh
cinta.
Tuhan sedang banyak tersenyum seharian itu, menjadikan saya
tidak berhenti tersenyum walaupun lelah sekali hehe…
Seingat saya, terakhir saya merasa amat sangat bahagia saat
travelling adalah saat saya mengunjungi Kaligua dimana saya terus menerus kagum
dengan karya Tuhan.
Terlebih lagi, sebelum ke Bandung saya menonton reality show
Youth Over Flowers : WINNER dimana para member Winner begitu takjub akan hal
kecil sekalipun.
Perjalanan kali ini sangat membahagiakan saya walaupun hanya
ke Bandung dan cuma beberapa jam saja, terima kasih Allah… I Love Youuu!
Thanks for reading. :)
BACA JUGA :
* SOLO TRAVELING MALANG : PART I
* SOLO TRAVELING MALANG : PART II
* WISATA EDUKATIF TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN LEBAKSIU TEGAL
* AMAZINGNYA AGRO WISATA KEBUN TEH KALIGUA BREBES
BACA JUGA :
* SOLO TRAVELING MALANG : PART I
* SOLO TRAVELING MALANG : PART II
* WISATA EDUKATIF TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN LEBAKSIU TEGAL
* AMAZINGNYA AGRO WISATA KEBUN TEH KALIGUA BREBES
Solo traveling, wisata jalan kaki Bandung, tempat wisata di Bandung yang bisa dijangkau dengan jalan kaki, pedestrian Bandung, surga pejalan kaki
No comments:
Post a Comment