Di luar ada layar tancap, disini aku duduk termenung di
depan laptop. Keramaian di luar tak mampu menarikku untuk keluar rumah, bertemu
dengan tetangga-tetanggaku.
Aku tak pandai bersosialisasi. Bagaimana sih caranya agar
mudah bergaul?
Aku kadang tidak habis pikir dengan orang yang baru kukenal
kemudian dengan entengnya dia bercerita macam-macam padaku. Wih…. Jago sekali
dia.
Darimana dia mendapatkan ide untuk bercerita? Aku selalu terbelenggu
dengan cemasnya perasaanku saat harus membuka pembicaraan dengan orang baru, aku
takut ceritaku garing, tidak menarik. Aku memang perfeksionis, parah!
Selama tinggal sendiri di Indramayu ini, aku tidak tahu
nama-nama dari tetanggaku. Aku tinggal di perumahan yang notabene kehidupannya
sangat individualis. Paling hanya tetangga kanan kiri yang aku ketahui namanya.
Selang satu rumah saja aku tidak kenal. Parah!
Masih mending dirumah lamaku, aku banyak mengenal tetangga
walau tak banyak juga.
Keadaan ini malah membuatku nyaman, walau aku juga belum
pernah merasakan tinggal di kampung dimana setiap tetangga seperti saudara
sendiri.
Aku terbiasa melakukan apa-apa sendiri, tanpa mau ada orang
yang mengganggu kenikmatan kesendirian ini.
Mendengarkan music dari pagi sampai pagi lagi, membiarkan
rumah berantakan, internetan sampai muntah, telpon-telponan dengan pacar sampai
ketiduran, aku suka semuanya!
Tapi, dalam hati kecilku aku merasa sangat tidak berguna. Apa
hanya hidupku saja yang penting? Tentu tidak.
Lalu kenapa aku tidak mencoba untuk keluar? Keluar dari
kenyamanan kesendirian ini? Aku terlalu malas. Mereka juga sepertinya tidak peduli
padaku.
Aku ingin tinggal di Balapulang saja kalau begitu, semua tetanggaku
sudah mengenalku, mereka telah aku kenal sejak aku kecil. Hahhhh…..
Dan kenapa aku tidak serta merta menjadi pribadi yang
dewasa? Aku terlalu nyaman dengan diriku sendiri.
Aku memiliki orang tua yang sangat tinggi jiwa sosialnya,
Bapak adalah ketua RT dan masih merangkap berbagai peran lain untuk orang lain.
Ibu adalah ketua PKK, aktif sekali dengan kegiatan kemasyarakatan.
Aku? Bah….
Jadi bagaimana caranya agar aku bisa berubah? Menikah? Tidak
lagi mementingkan ego?
Tunjukkan padaku caranya….
Apa yang bisa kita ambil dari tulisanku ini? Sedang aku
sendiri masih bertanya-tanya.
Tapi tidak ada sesuatu yang sia-sia, semoga saja ada
diantara kalian yang setelah membaca ini kemudian memutuskan untuk melompat
jauh dari zona kenyamanan kalian.
Don’t be like me, Guys… Seriously!
No comments:
Post a Comment