Friday, 16 November 2012

Cinta = Pernikahan?

Pernahkah kalian merasakan otak, hati, dan tindakan kalian saling bertolak belakang? Sehingga apapun yang kau lakukan selalu berujung pada ketidak beresan? Semoga tidak. Karena sangat menyiksa.

Otak menjadi tumpul, hati menjadi keras, dan tindakan menjadi asal-asalan.

Ketiga hal itu bermuara pada sebuah alasan. Cinta.

Mengapa cinta begitu rumit?

Cinta yang datang dengan segala pesonanya, seringkali meninggalkan sayatan berbekas. Tak mudah hanya dengan Betadin atau obat merah untuk menyembuhkannya. 

Cinta, dimana banyak orang memujanya, menempatkannya dalam urutan tertinggi dalam prioritas hidupnya. Cinta dimana banyak air mata tercurah karenanya…

Cinta yang orang rasakan selalu berbeda. 

Dan tiap jiwa mempunyai kemampuan sendiri untuk menelaah keberadaan cinta.

Dalam usia yang menginjak matang, apakah keberadaan cinta tetap menjadi prioritas?
Prioritas untuk memilih pasangan hidup?

Apakah hanya karena cinta dua orang bisa saling mengikat diri dalam pernikahan?
Jawabannya adalah TIDAK.


Kata ‘tidak’ yang aku tulis dengan hurup capital dan bercetak tebal menandakan bahwa banyak hal yang melatarbelakangi seseorang untuk menikah.

Bukan karena sekedar aku cinta kamu, kamu cinta aku seperti orang berpacaran. Menikah adalah sesuatu yang menurutku rumit. 
Mungkin untuk sebagian orang, pendapatku akan mendatangkan tawa dan orang-orang itu akan berkhotbah tentang penyatuan dua orang manusia dalam pernikahan.

Aku, hanya bisa pura-pura tuli.

Aku sudah paham dengan semua teori tentang pernikahan.

So tutup mulut kalian jika kalian tidak berada dalam posisiku.

Guys, menikah itu tidak sederhana untukku. Kepalaku telah menjadi kaki, dan kakiku telah menjadi kepala. 

Lagi-lagi cinta itu meninggalkan sayatan berbekas. Hmmmmm….

Sayatan itu terus menganga seiring cinta yang berjalan semakin menjauh. 

Bahkan harapan pun telah haram untuk dirasakan.
Bahkan terkadang menyebabkan seseorang lupa bagaimana caranya berdoa.

Subhanallah….
Begitu hebatnya Cinta….

Saat ini, berdoa tentang cinta seperti enggan kuucapkan. Aku lelah……………. Sangat.
Dekat denganMu, diampuni dosaku, dan hidup selalu dijalanMu, hanya itu yang kuinginkan.

Guys, berbahagialah kalian yang telah mencapai muara cinta kalian, jangan pernah mempermainkannya. Sungguh!

Dan tetap tersenyumlah kalian yang masih menapaki jalan terjal berliku, disana ada sebuah kebahagiaan yang mungkin tidak pernah terpikirkan akan kalian miliki. 


Aku, biarlah hanya Allah yang menjadi muaraku, pemilik diriku seutuhnya.




No comments:

Post a Comment