Pernahkah kalian merasakan otak, hati, dan tindakan kalian saling
bertolak belakang? Sehingga apapun yang kau lakukan selalu berujung pada
ketidak beresan? Semoga tidak. Karena sangat menyiksa.
Otak menjadi tumpul, hati menjadi keras, dan tindakan
menjadi asal-asalan.
Ketiga hal itu bermuara pada sebuah alasan. Cinta.
Mengapa cinta begitu rumit?
Cinta yang datang dengan segala pesonanya, seringkali
meninggalkan sayatan berbekas. Tak mudah hanya dengan Betadin atau obat merah untuk
menyembuhkannya.
Cinta, dimana banyak orang memujanya, menempatkannya dalam
urutan tertinggi dalam prioritas hidupnya. Cinta dimana banyak air mata
tercurah karenanya…
Cinta yang orang rasakan selalu berbeda.
Dan tiap jiwa mempunyai kemampuan sendiri untuk menelaah
keberadaan cinta.
Dalam usia yang menginjak matang, apakah keberadaan cinta tetap
menjadi prioritas?
Prioritas untuk memilih pasangan hidup?
Apakah hanya karena cinta dua orang bisa saling mengikat
diri dalam pernikahan?
Jawabannya adalah TIDAK.
Kata ‘tidak’ yang aku tulis dengan hurup capital dan
bercetak tebal menandakan bahwa banyak hal yang melatarbelakangi seseorang
untuk menikah.
Bukan karena sekedar aku cinta kamu, kamu cinta aku seperti
orang berpacaran. Menikah adalah sesuatu yang menurutku rumit.
Mungkin untuk
sebagian orang, pendapatku akan mendatangkan tawa dan orang-orang itu akan
berkhotbah tentang penyatuan dua orang manusia dalam pernikahan.
Aku, hanya bisa pura-pura tuli.
Aku sudah paham dengan semua teori tentang pernikahan.
So tutup mulut kalian jika kalian tidak berada dalam
posisiku.
Guys, menikah itu tidak sederhana untukku. Kepalaku telah
menjadi kaki, dan kakiku telah menjadi kepala.
Lagi-lagi cinta itu meninggalkan sayatan berbekas. Hmmmmm….
Sayatan itu terus menganga seiring cinta yang berjalan
semakin menjauh.
Bahkan harapan pun telah haram untuk dirasakan.
Bahkan terkadang menyebabkan seseorang lupa bagaimana
caranya berdoa.
Subhanallah….
Begitu hebatnya Cinta….
Saat ini, berdoa tentang cinta seperti enggan kuucapkan. Aku
lelah……………. Sangat.
Dekat denganMu, diampuni dosaku, dan hidup selalu dijalanMu,
hanya itu yang kuinginkan.
Guys, berbahagialah kalian yang telah mencapai muara cinta
kalian, jangan pernah mempermainkannya. Sungguh!
Dan tetap tersenyumlah kalian yang masih menapaki jalan
terjal berliku, disana ada sebuah kebahagiaan yang mungkin tidak pernah
terpikirkan akan kalian miliki.
Aku, biarlah hanya Allah yang menjadi muaraku, pemilik
diriku seutuhnya.
No comments:
Post a Comment