Thursday, 19 July 2012

Again and Again

Episode itu berlanjut lagi, seperti sinetron dengan judul dan pemain yang berbeda tapi tetap dengan cerita yang sama. Inti cerita yang sama seakan tak pernah bosan aku temui. 

Apakah aku yang memilih untuk itu? Tidak. Sama sekali tidak.

Aku bosan.

Tapi sepertinya Tuhan belum mengijinkan aku melewati cerita yang lain, cerita yang berakhir dengan senyum bahkan tawa. 

Lagu ini, biarlah selalu memenuhi telingaku, menyayatku dalam-dalam. Ingin kunikmati rasa ini, rasa sakit ini sebentar.


Jangan biarkan aku mengeluh. Semua ini pasti ada hikmahnya. Tuhan tahu itu.

Sudah kupaksa untuk tidak jatuh lagi, tapi hatiku bukanlah seperti pemain sinetron yang bisa diatur oleh sutradara. Dia mencari kenyamanannya sendiri. Tidak mungkin bisa dia berbohong.

Hati ini tidak punya mata, dia hanya bisa merasakan. Dia tidak tahu bahwa disisi lain dari kenyamanan itu, terdapat duri yang sangat tajam. 

Seandainya bisa, aku ingin memberinya mata. Mata untuk melihat dengan jelas dan utuh.


Tuhan, kuucap syukur atas semua ini. Berarti memang tidak ada episode lanjutan untukku, dalam judul sinetron ini.

Mungkin aku akan menemukan sutradara lain yang bisa membuat cerita dengan akhir bahagia.  I hope so…



No comments:

Post a Comment