Can’t sleep...
Seminggu hanya mengajar
sehari itu rasanya luarrr biasa. Bahagia tentunya. Hahaaa..
Terlintas ingin
menuliskan sesuatu yang kemarin2 sangat menggangguku dan sedikit menaikkan
tekanan darahku.
Tulisan kali ini mengenai
bisnis, hidup, rejeki, dan pertemanan.
3 bulan lebih lamanya
terhitung sejak pertengahan Mei aku mulai bergabung dengan suatu komunitas
keuangan, pasti kalian tahu komunitas apa yang ku maksud karena banyak sekali
pro kontra di tengah-tengah trend masyarakat sekarang yang mudah sekali menilai,
menganalisis, berandai-andai dan menghujat (naudzubillah).
Ya aku bergabung dengan
M**
Yes, komunitas itu
menurutku keren dengan ideologi saling membantu, kumulai dengan angka yang
relatif kecil dan karena aku aktif di media sosial, aku postinglah tentang
keikutsertaanku beserta promosi2 seadanya.
Tujuannya adalah ingin
memperkenalkan bahwa ada solusi yang bisa mengatasi masalah keuangan
orang-orang dan tentu saja untuk memperbanyak bonus.
Tentunya dalam waktu 3
bulan itu, aku telah mendapat pemasukan lumayan, sudah BEP dan pada lebaran
kemarin sangat terasa manfaatnya.
Tapi apa yang terjadi
sekarang adalah M** mengalami penurunan dikarenakan berbagai masalah yang
melanda. Hampir 1 bulan lamanya M** macet (tetap jalan tapi jalannya lambat
sekali).
Apakah aku khawatir
dengan sejumlah uang yang sudah aku masukkan? Iya tapi sangat sedikiiiiiittt
sekali khawatirnya. Hee...
Aku tetap yakin M** akan
indah pada waktunya.
Lantas apa yang membuat
tekanan darahku sedikit naik?
Adalah komentar dan
sindiran dari beberapa orang yang notabene adalah teman2ku sendiri.
Ada seorang teman yang
mengadu padaku waktu itu : Yas, tolong aku dong.. Gimana biar aku bisa dapat
penghasilan sendiri untuk membeli keperluanku sendiri tanpa meminta ke suami,
mau beli bedak pun belum kesampaian2, minta uang ke suami gak dikasih-kasih.
Aku berilah dia solusi
gambaran jika bergabung dengan M**. Oke Yas, habis lebaran aku gabung.
Eh... beberapa hari
kemudian, dia nge-share berita negatif kalau M** itu adalah bentuk penipuan.
Wong ditulung kok malah
mentung (orang dibantu kok malah mukul)
Seandainya dia adalah
benar2 “temanku”, dia tidak akan melakukan itu.
Lain lagi dengan
seseorang yang terakhir kutemui mungkin puluhan tahun yang lalu, dia rajin
sekali berkomentar semisal aku memposting apa saja yang berhubungan dengan M**.
Aku sampai heran, ni
orang kok perhatian sekali sama aku?
Pertama memang
komentarnya sangat bijak, mengingatkan bahwa M** itu begini lah begitu lah,
dalil agama tak lupa disertakan.
Kebetulan FB ku diblokir
sama si Mark jadi aku tidak bisa membalas komentar, aku diamkan saja.
Tapi lama-lama komentarnya
berubah menjadi ejekan karena dia ternyata up to date terhadap perkembangan M**
yang sedang mengalami masalah.
Doanya seakan-akan tidak
tulus sama sekali karena dibubuhi tawa mengejek.
Astaghfirulloh...
sadarkah dia kalau semua itu menyakiti ku?
Terakhir adalah link dari
detik.com yang di share teman sekolah ku dulu. Mengatakan bahwa umur M**
tinggal 6 bulan lagi.
Tak lupa ejekan,
komentar, sindiran, analisis, dan andai-andai teman-teman sekolahku dulu itu
mereka tuangkan dalam komentar2 akan link tersebut.
Siapa member M** yang
sangat getol promosi kalau bukan aku teman mereka sendiri?
Otomatis mereka
menggunjingkan aku. Alhamdulillah dosaku berkurang.
Teman, ya teman memang
banyak dan mudah didapat.
Tapi teman yang baik
menurutku tidak akan berbuat demikian.
Apakah aku pernah mengurusi
dapurmu? Darimana uang kalian berasal? Halal atau haramkah?
Tidak pernah!
Apakah aku meminta
bantuan (dalam hal ini uang) kalian disaat aku dalam kesulitan?
Tidak pernah!
Kalaupun ada apa-apa
dengan M** itu adalah resiko ku sendiri, toh itu uang-uangku sendiri kok.
Kalian lupa bahwa ada
hati yang terluka dengan olok-olok kalian.
Kalau olok-olok itu
berasal dari seseorang yang sama sekali tidak aku kenal, atau orang yang hanya
kenal namanya saja tidak masalah buatku, tapi kalian adalah “teman-temanku”
sendiri.
Dalam berusaha, pasti
akan ada untung dan rugi, sukses dan gagal. Kedua hal itu lumrah adanya.
Apakah teman kalian yang
sedang mengalami kesulitan misalkan usaha rumah makannya tidak laku akan kalian
tertawakan?
Apakah teman kalian yang
sedang tertipu oleh seseorang saat dia sedang berusaha akan kalian tertawakan?
Yahh.. dengan
bergabungnya aku dengan M** alhamdulillah banyak hal yang aku dapatkan.
- Berpikir tentang masa depan yang lebih cerah
- Niat untuk membantu sesama menjadi lebih besar
- Mempunyai cita-cita untuk orang2 yang aku sayangi (keluargaku)
- Tidak mementingkan diri sendiri
- Jadi tahu mana teman yang baik dan mana teman yang yah... abal2
- Menjadi pribadi yang lebih kuat dan mandiri
M** luar biasa, aku
sangat berharap dan mungkin ini adalah harapan dari tiap member M** Indonesia
agar M** segera berjalan lancar kembali dan sinar terang itu akan kembali
berbinar di mata kami.
Aamiin ya robbal alamin.
Postingan-postingan indah
akan banyak kami temukan lagi. Senyum2 bahagia, bahkan tangis bahagia kala
cita-cita terwujud berkat M** akan segera kami temukan lagi.
Dan semoga MMM dijauhkan
dari tangan-tangan serakah yang merusak sistem seperti sekarang.
Sekali lagi, aku tidak
khawatir atas sejumlah uang yang sudah aku masukkan ke MMM karena aku tetap
realistis dan mempunyai berbagai penghasilan lain.
Tertawalah kalian terus,
sehingga dosaku berkurang. Thanks ya teman-teman, big kisses for you guys my lovely
friends.
Tawa kalian semakin
membuatku bersemangat meraih cita-cita.
Buat kalian yang sedang
berusaha, jangan pernah takut gagal, jangan pernah takut mencoba, perjalanan
ribuan kilometer diawali dengan langkah pertama.
Jika kalian tidak berani
melangkah, maka selama itulah nasib kalian tidak akan berubah.
Thanks for read muach
muach!
No comments:
Post a Comment