Friday, 29 August 2014

ANTARA TEMAN, MIMPI, DAN REJEKI



Can’t sleep...
Seminggu hanya mengajar sehari itu rasanya luarrr biasa. Bahagia tentunya.  Hahaaa..

Terlintas ingin menuliskan sesuatu yang kemarin2 sangat menggangguku dan sedikit menaikkan tekanan darahku. 

Tulisan kali ini mengenai bisnis, hidup, rejeki, dan pertemanan. 

3 bulan lebih lamanya terhitung sejak pertengahan Mei aku mulai bergabung dengan suatu komunitas keuangan, pasti kalian tahu komunitas apa yang ku maksud karena banyak sekali pro kontra di tengah-tengah trend masyarakat sekarang yang mudah sekali menilai, menganalisis, berandai-andai dan menghujat (naudzubillah).

Ya aku bergabung dengan M**

Yes, komunitas itu menurutku keren dengan ideologi saling membantu, kumulai dengan angka yang relatif kecil dan karena aku aktif di media sosial, aku postinglah tentang keikutsertaanku beserta promosi2 seadanya. 


Tujuannya adalah ingin memperkenalkan bahwa ada solusi yang bisa mengatasi masalah keuangan orang-orang dan tentu saja untuk memperbanyak bonus. 

Tentunya dalam waktu 3 bulan itu, aku telah mendapat pemasukan lumayan, sudah BEP dan pada lebaran kemarin sangat terasa manfaatnya. 

Tapi apa yang terjadi sekarang adalah M** mengalami penurunan dikarenakan berbagai masalah yang melanda. Hampir 1 bulan lamanya M** macet (tetap jalan tapi jalannya lambat sekali). 

Apakah aku khawatir dengan sejumlah uang yang sudah aku masukkan? Iya tapi sangat sedikiiiiiittt sekali khawatirnya. Hee...

Aku tetap yakin M** akan indah pada waktunya. 

Lantas apa yang membuat tekanan darahku sedikit naik?

Adalah komentar dan sindiran dari beberapa orang yang notabene adalah teman2ku sendiri. 

Ada seorang teman yang mengadu padaku waktu itu : Yas, tolong aku dong.. Gimana biar aku bisa dapat penghasilan sendiri untuk membeli keperluanku sendiri tanpa meminta ke suami, mau beli bedak pun belum kesampaian2, minta uang ke suami gak dikasih-kasih. 

Aku berilah dia solusi gambaran jika bergabung dengan M**. Oke Yas, habis lebaran aku gabung. 

Eh... beberapa hari kemudian, dia nge-share berita negatif kalau M** itu adalah bentuk penipuan. 

Wong ditulung kok malah mentung (orang dibantu kok malah mukul)

Seandainya dia adalah benar2 “temanku”, dia tidak akan melakukan itu. 

Lain lagi dengan seseorang yang terakhir kutemui mungkin puluhan tahun yang lalu, dia rajin sekali berkomentar semisal aku memposting apa saja yang berhubungan dengan M**. 

Aku sampai heran, ni orang kok perhatian sekali sama aku? 

Pertama memang komentarnya sangat bijak, mengingatkan bahwa M** itu begini lah begitu lah, dalil agama tak lupa disertakan. 

Kebetulan FB ku diblokir sama si Mark jadi aku tidak bisa membalas komentar, aku diamkan saja. 

Tapi lama-lama komentarnya berubah menjadi ejekan karena dia ternyata up to date terhadap perkembangan M** yang sedang mengalami masalah.

Doanya seakan-akan tidak tulus sama sekali karena dibubuhi tawa mengejek.

Astaghfirulloh... sadarkah dia kalau semua itu menyakiti ku?

Terakhir adalah link dari detik.com yang di share teman sekolah ku dulu. Mengatakan bahwa umur M** tinggal 6 bulan lagi. 

Tak lupa ejekan, komentar, sindiran, analisis, dan andai-andai teman-teman sekolahku dulu itu mereka tuangkan dalam komentar2 akan link tersebut. 

Siapa member M** yang sangat getol promosi kalau bukan aku teman mereka sendiri? 

Otomatis mereka menggunjingkan aku. Alhamdulillah dosaku berkurang.

Teman, ya teman memang banyak dan mudah didapat. 

Tapi teman yang baik menurutku tidak akan berbuat demikian. 

Apakah aku pernah mengurusi dapurmu? Darimana uang kalian berasal? Halal atau haramkah?
Tidak pernah! 

Apakah aku meminta bantuan (dalam hal ini uang) kalian disaat aku dalam kesulitan?
 Tidak pernah!

Kalaupun ada apa-apa dengan M** itu adalah resiko ku sendiri, toh itu uang-uangku sendiri kok. 

Kalian lupa bahwa ada hati yang terluka dengan olok-olok kalian. 

Kalau olok-olok itu berasal dari seseorang yang sama sekali tidak aku kenal, atau orang yang hanya kenal namanya saja tidak masalah buatku, tapi kalian adalah “teman-temanku” sendiri. 

Dalam berusaha, pasti akan ada untung dan rugi, sukses dan gagal. Kedua hal itu lumrah adanya.

Apakah teman kalian yang sedang mengalami kesulitan misalkan usaha rumah makannya tidak laku akan kalian tertawakan? 

Apakah teman kalian yang sedang tertipu oleh seseorang saat dia sedang berusaha akan kalian tertawakan?

Yahh.. dengan bergabungnya aku dengan M** alhamdulillah banyak hal yang aku dapatkan.

  • Berpikir tentang masa depan yang lebih cerah
  • Niat untuk membantu sesama menjadi lebih besar
  • Mempunyai cita-cita untuk orang2 yang aku sayangi (keluargaku)
  • Tidak mementingkan diri sendiri
  • Jadi tahu mana teman yang baik dan mana teman yang yah... abal2
  • Menjadi pribadi yang lebih kuat dan mandiri

M** luar biasa, aku sangat berharap dan mungkin ini adalah harapan dari tiap member M** Indonesia agar M** segera berjalan lancar kembali dan sinar terang itu akan kembali berbinar di mata kami.

Aamiin ya robbal alamin. 

Postingan-postingan indah akan banyak kami temukan lagi. Senyum2 bahagia, bahkan tangis bahagia kala cita-cita terwujud berkat M** akan segera kami temukan lagi. 

Dan semoga MMM dijauhkan dari tangan-tangan serakah yang merusak sistem seperti sekarang. 

Sekali lagi, aku tidak khawatir atas sejumlah uang yang sudah aku masukkan ke MMM karena aku tetap realistis dan mempunyai berbagai penghasilan lain. 

Tertawalah kalian terus, sehingga dosaku berkurang. Thanks ya teman-teman, big kisses for you guys my lovely friends. 

Tawa kalian semakin membuatku bersemangat meraih cita-cita. 

Buat kalian yang sedang berusaha, jangan pernah takut gagal, jangan pernah takut mencoba, perjalanan ribuan kilometer diawali dengan langkah pertama. 

Jika kalian tidak berani melangkah, maka selama itulah nasib kalian tidak akan berubah
 
Kakiku yang sekseh :D
Thanks for read muach muach!



No comments:

Post a Comment