Wednesday, 21 June 2017

Bisakah Kita Sedewasa Karakter Drama On The Way To The Airport?

Bisakah kita sedewasa karakter di drama On The Way To The Airport?
koreandrama.org

Untuk penggemar drama Korea, sudahkah kalian menonton drama On The Way To The Airport?
Drama ini tayang perdana pas di hari ultahku di bulan September 2016 lalu, dan bulan Juni 2017 ini saya baru menontonnya karena imej drama ini sudah jelek di mata teman-temanku, yap drama ini memang tentang perselingkuhan.

Tapi dari awal mengetahui ada drama ini, saya sangat ingin menontonnya mengingat pemeran utamanya adalah Kim Ha Neul yang setelah lama baru comeback main drama lagi. Saya suka Kim sejak di drama A Gentlement’s Dignity.

Akhirnya beberapa minggu lalu saya menonton drama ini. 

Dari awal menonton, saya sudah terpikat dengan ceritanya, dengan para tokohnya, dengan setting tempatnya, dan dengan pemainnya.

Lanjut episode demi episode semua berjalan mulus, pelan, indah, dan saya sangat menikmatinya. 

Saya ingat-ingat baru pertama kali ini saya menonton drama dengan alur yang sangat pelan tapi saya menyukainya.


Pengenalan karakter dilakukan dengan detil setiap adegannya. Tidak berlebihan dengan menegaskan siapa tokoh yang protagonis dan antagonisnya. Semua dikemas apik layaknya kehidupan nyata seseorang dalam bertindak dan berlaku.

Anak yang terkadang tidak menuruti orang tuanya, membuat jengkel orang tuanya, mertua yang kadang judes kadang baik, teman yang menyimpan rahasia, teman yang menusuk dari belakang tapi dengan cara yang wajar, suami yang berusaha mengatur rumah tangganya dengan caranya sendiri, istri yang selalu menuruti suaminya, suami yang sangat mencintai keluarganya, istri yang sangat egois tapi mencintai suaminya, dan lain sebagainya.

Tidak ada yang aneh, mungkin tiap karakter bisa kita temui dekat di sekitar kita. 

Lantas apa yang ingin saya tegaskan dalam ini?

Tentu bukan tentang perselingkuhannya, tapi tentang kedewasaan tiap karakter yang terlibat.

Sifat manusia, tidak diciptakan dalam 1 malam. Semua membutuhkan proses untuk menjadi bagaimana.

Begitupun dengan mereka yang terlibat dalam drama ini. 

Lihatlah Kim Hye Won (istri Suh Do Woo) yang awalnya sangat egois dikarenakan trauma harus melahirkan anak waktu usianya masih sangat muda. Dia, tanpa bisa kita pahami sangat membenci anaknya sendiri, berbohong demi mendapatkan perhatian orang yang dia cintai. Tapi akhirnya dengan tegar dan dewasa, dia melepaskan semua yang dia dapat dengan cara yang salah termasuk suaminya. 

Atau Song Mi Jin, dia adalah seorang teman yang sangat mengerti keadaan orang di sekitarnya, memahami mereka walaupun dia sendiri memiliki kesulitan yang tidak bisa dia ceritakan pada orang lain. Dia bisa menyelesaikan masalah dengan sahabatnya Choi  Soo Ah dengan sangat dewasa, walaupun masalah mereka melibatkan suami dan cinta.

Sedangkan Park Jin Seok, seorang pilot berkharisma tinggi, digilai para pramugari muda, tebar pesona kesana kemari, menyebalkan, dan bukan seorang suami dan ayah yang baik. Tapi di akhir cerita, dia dengan dewasanya memutuskan melepas apa yang selama ini dia genggam kuat dalam cengkeraman keegoisannya setelah merasakan rasa kehilangan sesungguhnya dari orang yang sangat berharga baginya. Dia baru merasakan sakit setelah kehilangan orang yang sangat berharga itu. Yap, kebanyakan dari kita akan merasakan hal yang sama dengannya, kita baru tahu seseorang itu sangat berharga saat kita kehilangannya.

Suh Do Woo, dia adalah gambaran laki-laki dengan segala kebaikan yang menaunginya, tapi harus merasakan sakit akibat semua kebohongan dari orang yang dia cintai yaitu istrinya. Kemudian dia bertemu dengan wanita yang dekat dengan gambaran wanita idealnya, tapi tidak serta merta ingin memiliki wanita itu. Dia tetap bertahan dengan menghormati semua keputusan wanita yang dianggapnya ideal itu, dia tidak menggombal ini itu, dia tidak menjanjikan ini itu atas sesuatu yang belum pasti, walau dalam hatinya dia sangat ingin hidup bersama dengannya.

Choi Soo Ah, wanita tegar, berdedikasi tinggi, selalu melupakan kebahagiaannya sendiri, dia begitu takut meraih bahagianya sendiri karena selama hidupnya dia merasa seolah hanya hidup orang lain yang penting. Begitu bertemu dengan Suh Do Woo, dia merasakan bahagia yang sesungguhnya. Dia bisa bebas melakukan apa yang selama ini dia ingin lakukan, dia sadar apa yang dia lakukan salah sampai dia melarikan diri ke pulau Jeju. Tapi hati memang tidak bisa berbohong, sekuat tenaga dia memendam perasaannya ternyata takdir berkata lain. Dan dengan dewasa dia membuat keputusan akan hidupnya walaupun dengan proses panjang yang menguras emosi.

Yak, sifat, karakter, dan sikap seseorang akan terbentuk seiring seseorang itu melewati pengalaman hidupnya dipadu dengan watak seseorang tersebut. 

Kita tidak akan bisa menjadi bijaksana jika hidup kita hanya dilewati dengan makan dan tidur.

Seseorang akan melewati masanya masing-masing. Ada yang menjadi tegar saat dia masih anak-anak, ada yang menjadi sangat rapuh walaupun usia tidak bisa dibilang muda. 

Semua tergantung bagaimana seseorang itu bersikap, menerima, menelaah, memahami, dan membuat keputusan akan hidupnya. 

Baca juga : THE PACKAGE : Drama Kurang Ajar!!!

Menjadi dewasa, dengan segala cobaan yang seperti sms dari operator, tidak diharapkan tapi datang sendiri, berkali-kali, memuakkan.

Membuat seseorang seolah tidak tahu apa yang harus diharapkan, membuat seseorang tidak tahu harus berdoa apa kepada Tuhannya. 

Bisakah kita manusia nyata, menjadi seperti Kim Hye Won, Song Mi Jin, Park Jin Seok, Suh Do Woo dan Choi Soo Ah yang hanya ada dalam drama?

Mereka melalui hidup yang tidak mudah, yang bisa saja terjadi tragedi seperti teriak-teriak, memaki-maki dengan kasar, bahkan saling adu jotos. 

Wajar adanya jika mereka melakukannya, tapi semua berakhir dengan baik tanpa ada tragedi. 

Dewasa menyikapi cinta tak tertahankan juga ada dalam drama ini. Berjanji akan tiga NO walau ada yang mereka langgar, berusaha menahan segala rasa sampai takdir menyatukan mereka. 

Saya jadi tersenyum. Semua itu pernah saya lalui, bahkan sampai detik ini. Itulah mengapa saya sangat memahami tiap detil cerita, tiap detil tokoh, dan alurnya.

Mungkin bagi sebagian besar orang, drama ini mempunyai efek buruk, tapi buatku sendiri drama ini sangat sangat mempesona, tinggal  kita serahkan pada kedewasaan kita akan bagaimana menyikapi drama ini. 

Apakah akan memaki tiap tokohnya? Apakah akan memahami tiap tokohnya? Atau kah akan melakukan hal yang sama dengan mengikuti langkah mereka? 

Semua tergantung masing-masing jiwa dalam menelaah drama ini, dan semua itu tentunya membutuhkan apa yang disebut dengan kedewasaan. 


Baca juga :
* Apakah Kamu Ingin Kembali ke Masa Mudamu?

No comments:

Post a Comment