Wednesday, 21 February 2018

ADU KEREN 2 WISATA HUTAN MANGROVE versi saya


Pernahkah kalian berwisata ke hutan mangrove?

Kesan apa yang kalian dapat?

Sampai saat ini saya baru sempat mengunjungi 2 wisata hutan mangrove yaitu hutan mangrove Karangsong Indramayu dan hutan mangrove Pandansari Brebes.

Postingan kali ini saya akan mencoba membandingkan kedua hutan mangrove tersebut murni menurut pandangan saya sendiri dilihat dari plus minusnya.

Yuk cekidot!


wisatacirebon.info


Hutan mangrove yang saya kunjungi pertama kali adalah hutan mangrove Karangsong yang terletak di desa Karangsong  kabupaten Indramayu.

Seperti wisata hutan mangrove lain, saya harus naik perahu dulu untuk mencapai lokasi hutan.

Saat itu saya membayar biaya 15 rb per orang untuk naik perahu, selama naik perahu, perasaan yang saya rasakan adalah seperti syuting acara Mancing Mania dimana lokasinya adalah rawa-rawa di daerah Kalimantan haha…

jejakpiknik.com

Laut yang tenang , suasana senyap dan hutan yang lebat menjadikan saya mendapatkan kesan seperti itu.

Ah sayang sekali perjalanan naik perahu tidak memakan waktu lama karena dekatnya lokasi hutan dengan pantai. Coba kalau lebih jauh pasti akan terasa lebih menyenangkan, foto-foto yang didapat pun akan semakin banyak.

=== Naik perahunya cuma sebentar ===

Kemudian saya berjalan memasuki hutan mangrove yang sangat lebat. Trek yang dilalui adalah jalan yang terbuat dari bambu, jadi memang agak reyat reyot yah kalau diinjak. Tapi so far aman kok walaupun pengunjung nya padat.


Suasana di dalam hutan sangat senyap, kalian bisa mendengar suara derik-derik dari burung endemik Karangsong yang jumlahnya sangat banyaakk, tapi sayang saya tidak bisa mengabadikannya lewat foto karena saya hanya membawa kamera HP yang tidak bisa menjangkau objek jauh.

Sunyi dan gelap membuat saya  seperti sedang syuting drama thriller haha…

Tapiii…. Suasana seperti itulah yang saya cari, hutan kalo rame kan aneh yaah…?

So.. saya bisa berfoto-foto sampai laaamaaa sekali hanya untuk 1 spot saja, saya bebas bergaya apapun karena saat saya kesitu pengunjung tidak terlalu banyak sehingga jarak antara kami juga jauh.


=== Hutannya sepi, senyap, lebat ===

Berjalan menyusuri hutan lumayan membuat kaki saya pegal, tandanya bahwa trek nya lumayan jauh.

Terdapat bagian hutan yang gelap karena saking lebatnya mangrove, ada pula bagian hutan yang terang karena tanaman mangrove tumbuh tidak terlalu tinggi, foto-foto yang saya dapat pun menjadi beragam.

 Saat saya selesai menyusuri trek hutan, saya langsung disambut dengan hamparan tanaman mangrove yang sangat luas.

Terdapat beberapa menara yang bisa kalian naiki untuk melihat hutan mangrove dari ketinggian. Dan silahkan berfoto sampai muntah hehe…

Fix! Foto yang didapat keren-keren!




Kalian juga bisa melihat burung-burung bangau kaki panjang yang terbang rendah melintasi langit Karangsong. Indaahhhh!!

Bosan berfoto di menara, turunlah kalian menuju pinggir pantai yang disitu terdapat beberapa gazebo yang bisa kalian manfaatkan untuk berteduh.

travellingyuk.com

wisatacirebon.info

Pantai kan panas yaah… Pakai topi atau bawa payung deh kalau kalian kesitu.

Bawalah tongsis atau sekalian drone agar foto yang kalian dapatkan bisa maksimal hasilnya.
jejakpiknik.com

=== Spot foto alami banyaaaakkk sekali, indah, hijau, ah pokoknya saya suka! ===

Saat kalian mengunjungi Karangsong, bawalah bekal makanan sendiri karena di dalam hutan tidak ada pedagang apapun. Tapi hal tersebut lagi-lagi adalah sesuatu yang saya cari, yaitu tidak banyak pedagang yang nantinya membuat suasana hutan menjadi kurang hikmat hehe..


=== Tidak ada pedagang di dalam hutan ===

Keluar dari area hutan menuju tempat menunggu perahu, kalian bisa melihat bibit-bibit mangrove yang disiapkan untuk ditanam. Seandainya terdapat pemandu, pasti wisata alam ini bisa lebih bermakna.

=== Setahu saya tidak ada pemandu ===

Saya mengunjungi Karangsong 2 tahun lalu dan saat itu tidak ada spot foto untuk selfie seperti wisata-wisata lain.

Buat kalian yang alay (seperti saya hahaa..) mungkin menganggap wisata ini kurang menarik. Tapi bagi saya yang (pecinta lingkungan :p) saya tetap jatuh cinta pada Karangsong.

Kesimpulannya, saya sukaaaa sekali hutan mangrove Karangsong.

Minus yang ada tertutupi dengan terjaganya kondisi alam yang membuat saya kagum.

Hal ini berbeda dengan pandangan banyak orang yang menganggap tempat ini kurang menarik bahkan jelek. Hm… Selera kita beda mas mbak.

Jika kalian ingin mengunjungi tempat indah ini, rute yang bisa kalian ambil adalah dari simpang 5 Indramayu kota, kalian jalan lurusssss saja menuju kota, terusss sampai di desa Pabean setelah SMKN 2 Indramayu, kemudian terdapat pertigaan kalian belok kanan, luruss terus sampai menemukan pelelangan ikan, dan sampailah kalian di gerbang masuk Karangsong.

Tiket masuknya sebesar Rp 5.000 untuk 1 motor. Kalau untuk mobil saya kurang tahu.

Next lanjut bahas tentang wisata hutan mangrove yang kedua adalah hutan mangrove Pandansari Brebes.


Saya mengunjungi tempat ini beberapa bulan yang lalu.

Saat itu tiket masuknya adalah sebesar Rp 20.000 per orang sudah termasuk naik perahu bolak balik.

Kesan pertama yang saya rasakan adalah waahh tempat ini benar-benar seperti tempat wisata, karena banyaknya pedagang souvenir, makanan, juga rumah-rumah makan yang menawarkan berbagai macam menu seafood terdapat banyak sekali disitu.

Oke lah, suasananya jauh sekali dengan Karangsong yang sepi.

=== Suasananya rame, banyak sekali pengunjung ===

Berjalan menuju dermaga kalian akan dikelilingi oleh rumah makan, kios, dan pedagang yang terdapat di sepanjang jalan. Urusan perut pasti akan aman walaupun tidak membawa bekal.


=== Banyak sekali pedagang makanan, rumah makan, souvenir ===

Tiba saatnya saya naik perahu daaan ternyataaa perjalanan menuju lokasi hutan mangrove harus ditempuh jauh lebih lama dari Karangsong.

Lautan lepas, ombak yang menggulung menjadikan perahu terayun-ayun dengan kencang. Wuihhh keren lah! Deg-degan juga sih tapi asik.

Pemandangan selama naik perahu juga sangat indah, tapi karena padatnya pengunjung dan ketakutan menuju ujung perahu menjadikan foto yang didapat kurang keren.

=== Naik perahunya lama, asik, pemandangan keren ===

Sampailah saya di dermaga dan saya beserta keluarga bersantai beberapa saat disitu, menggelar tikar, makan bekal, dan mendengarkan musik karena saat itu kami membawa speaker Bluetooth haha…

Menyenangkaaan sekalii saat di dermaga itu. Padahal cuma dermaga loh hee…

Lanjut perjalanan menuju hutan, saya harus melewati jembatan panjang nan panas sekali, seandainya pengunjung tidak terlalu padat, mood saya untuk berfoto pasti naik, tapiii selama saya disitu saya malas sekali untuk berfoto.

Sampai di pintu masuk hutan, terdapat spot untuk berfoto khas wisata kekinian, silahkan kalian berfoto-foto disitu tapi jangan sampai muntah karena harus gantian dengan pengunjung lain hii…


twitter Humas Jateng

=== Terdapat beberapa spot foto kekinian  ===

Kemudian saya memasuki hutan yang rameeee sekali, tidak terlalu lebat, dan lagi-lagi banyaak sekali rumah makan.

Ehm… saya tidak terlalu suka suasananya jadi saya cuma berjalan langsung saja sambil merengut hihi..



=== Hutannya ruameee ===

Terdapat jembatan pink yang bisa dijadikan tempat berfoto, tapi karena matahari bersinar sangat terik, lagi-lagi saya melaluinya tanpa smile to the camera. Hhh….


Trek yang saya lalui terbuat dari papan kayu kokoh jadi tidak menimbulkan bunyi reyat reyot hehe… Tapii berdasarkan informasi dari petugas, pada suatu waktu karena saking banyaknya pengunjung, trek tersebut pernah rusak dan roboh.

Beberapa saat berjalan, ternyata trek hutan tersebut berakhir. Yaahh… pendek sekali.. 

Akhirnya saya hanya duduk-duduk di area teduh sambil mendengarkan CNBlue.

Seandainya tidak terlalu banyak pengunjung, pasti saya bisa lebih menikmati tempat ini, karena tempat ini memang indaaah… semilir angin yang menerpa bisa saya rasakan sambil memejamkan mata. (halahh sok puitis wkkk… )

Akhirnya saya beserta keluarga kembali menuju dermaga, lagi-lagi saya suka berada di dermaga haha…

Kami harus rebutan saat akan menaiki perahu, akibatnya kami terpisah dalam perahu yang berbeda.

Sampai  di dermaga keberangkatan awal, kami memutuskan untuk makan siang di rumah makan yang terdapat disitu, menunya beragam, tidak hanya seafood saja, tapi ada juga soto, bakso, pecel, dll.

Saya melahap ikan bakar dengan sambal secobek besaaaar, lumayan enak dan Alhamdulillah kenyang.

Manakah dari 2 wisata hutan mangrove tersebut yang lebih saya sukai?

Dari kata-kata saya di atas agaknya kalian bisa menyimpulkan ya…?

Okeelah, saya lebih suka hutan mangrove Karangsong. Sudah 2 kali saya kesana dan masih tetap ingin kesana karena banyak spot yang belum saya jelajahi terutama untuk mengeksplore hobi fotografi saya.

Sedangkan hutan mangrove Pandansari, sepertinya saya harus datang kesitu saat pengunjung tidak terlalu padat agar saya bisa eksplore lebih jauh sehingga saya bisa jatuh cinta.

Saya malah paling suka saat saya berada di dermaga, terpaan angin, lautan luas, dan tempat yang luas menjadikan saya ingin tidur disitu hii…

Untuk kalian yang ingin mengunjungi tempat oke ini, rute nya adalah dari arah timur/Tegal setelah jembatan kali Pemali perhatikan petunjuk jalan di sebelah kiri, plang petunjuknya lumayan besar dan silahkan memutar ke arah utara, selanjutnya jalaan terussss lumayan jauh ikuti saja petunjuk jalan.

Karangsong benar-benar asset wisata berkualitas yang dimiliki oleh Indramayu, semoga ke depan akan terus terjaga kelestariannya dan semakin ditingkatkan fasilitasnya.

Tapii… untuk kalian yang suka tempat rame, banyak spot berfoto kekinian, hutan mangrove Pandansari Brebes sangatlah rekomen.

Sekian postingan saya kali ini, thanks for reading dan tetap baca postingan lain yaaa…


Baca juga :









2 comments:

  1. Kalo menurut aku sih Hutan Mangrove Kaliwlingi Brebes terlihat lebih baik kalo diliat dari perbandingan beberapa gambar dalam artikel ini.

    Ya, semoga saja sih tidak ada unsur subjektifitas dari penilaian saya yah... :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo subjektif juga gapapa kok, pilihan saya juga subjektif haha...
      Yg di Brebes itu saya udah pake fotografer jd mungkin lebih bagus kelihatannya.
      Tapi emang bagus kok, perbandingannya saya usahakan seobjektif mungkin.

      Delete