Tuesday, 8 July 2008

Impian seorang mahasiswi

Hari pertama kuliah di kampus, profesor memperkenalkan diri dan menantang kami untuk berkenalan dengan seseorang yang belum kami kenal. Saya berdiri dan melihat sekeliling ketika sebuah tangan lembut menyentuh bahu saya. Saya menengok dan mendapati seorang wanita tua, kecil, dan berkeriput, memandang dengan wajah yang berseri-seri dengan senyum yang cerah.

Ia menyapa, "Halo anak cakep. Namaku Rose. Aku berusia delapan puluh tujuh. Maukah kamu memelukku?" Saya tertawa dan dengan antusias menyambutnya, "Tentu saja boleh!". Diapun memberi saya pelukan yang sangat erat. "Mengapa kamu ada di kampus pada usia yang masih muda dan tak berdosa seperti ini?" tanya saya berolok-olok.

Dengan bercanda dia menjawab, "Saya di sini untuk menemukan suami yang kaya, menikah, mempunyai beberapa anak, kemudian pensiun dan bepergian."
"Ah yang serius?" pinta saya. Saya sangat ingin tahu apa yang telah memotivasinya untuk mengambil tantangan ini di usianya. "Saya selalu bermimpi untuk mendapatkan pendidikan tinggi dan kini saya sedang mengambilnya!" katanya.

Setelah jam kuliah usai, kami berjalan menuju kantor senat mahasiswa dan berbagi segelas chocolate milkshake. Kami segera akrab. Dalam tiga bulan kemudian, setiap hari kami pulang bersama-sama dan bercakap-cakap tiada henti. Saya selalu terpesona mendengarkannya berbagai pengalaman dan kebijaksanaannya.

Setelah setahun berlalu, Rose menjadi bintang kampus dan dengan mudah dia berkawan dengan siapapun. Dia suka berdandan dan segera mendapatkan perhatian dari para mahasiswa lain. Dia pandai sekali menghidupkannya suasana.

Pada akhir semester kami mengundang Rose untuk berbicara di acara makan malam klub sepak bola kami. Saya tidak akan pernah lupa apa yang diajarkannya pada kami. Dia diperkenalkan dan naik ke podium. Begitu dia mulai menyampaikan pidato yang telah dipersiapkannya, tiga dari lima kartu pidatonya terjatuh ke lantai. Dengan gugup dan sedikit malu dia bercanda pada mikrofon. Dengan ringan berkata, "Maafkan saya sangat gugup. Saya sudah tidak minum bir. Tetapi wiski ini membunuh saya. Saya tidak bisa menyusun pidato saya kembali, maka ijinkan saya menyampaikan apa yang saya tahu."

Saat kami tertawa dia membersihkan kerongkongannya dan mulai, "Kita tidak pernah berhenti bermain karena kita tua; kita menjadi tua karena kita berhenti bermain. Hanya ada empat rahasia untuk tetap awet muda, tetap bahagia, dan meraih sukses. Kamu harus tertawa dan menemukan humor setiap hari. Kamu harus mempunyai mimpi. Bila kamu kehilangan mimpi-mimpimu, kamu mati. Ada banyak sekali orang yang berjalan di sekitar kita yang mati namun tidak mengetahuinya!"

"Sungguh jauh berbeda antara menjadi tua dan menjadi dewasa. Bila kamu berumur sembilan belas tahun dan berbaring di tempat tidur selama satu tahun penuh, tidak melakukan apa-apa, kamu tetap akan berubah menjadi dua puluh tahun. Bila saya berusia delapan puluh tujuh tahun dan tinggal di tempat tidur selama satu tahun, tidak melakukan apapun, saya tetap akan menjadi delapan puluh delapan.

Setiap orang pasti menjadi tua. Itu tidak membutuhkan suatu keahlian atau bakat. Tumbuhlah dewasa dengan selalu mencari kesempatan dalam perubahan. "Jangan pernah menyesal. Orang-orang tua seperti kami biasanya tidak menyesali apa yang telah diperbuatnya, tetapi lebih menyesali apa yang tidak kami perbuat. Orang-orang yang takut mati adalah mereka yang hidup dengan penyesalan."

Rose mengakhiri pidatonya dengan bernyanyi "The Rose". Dia menantang setiap orang untuk mempelajari liriknya dan menghidupkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Akhirnya Rose meraih gelar sarjana yang telah diupayakannya sejak beberapa tahun lalu. Seminggu setelah wisuda, Rose meninggal dunia dengan damai.

Lebih dari dua ribu mahasiswa menghadiri upacara pemakamannya sebagai penghormatan pada wanita luar biasa yang mengajari kami dengan memberikan teladan bahwa tidak ada yang terlambat untuk apapun yang bisa kau lakukan.

Ingatlah, menjadi tua adalah keharusan, menjadi dewasa adalah pilihan.

Saturday, 5 July 2008

POHON PABRIK OKSIGEN

Di dalam sebuah pohon, ada sebuah pabrik yang sangaaaaat besar! Pabrik itu menghasilkan sesuatu yang sangaaaaat …penting! Wups, apa tuh? Buah? Kayu? Daun? Eh, bukan cuma itu, tapi juga…. oksigen!

v Kenapa sih pohon disebut pabrik oksigen? Sebab, pohon memiliki klorofil. Hmmm…tahu kan, apa itu klorofil? Itu tuh, zat hijau daun! Hampir semua tumbuhan memiliki zat ini. Di siang hari, klorofil yang berada di dalam daun menyerap sinar matahari. Sinar matahari itu kemudian dimasak atau diolah menjadi makanan. Proses itu disebut fotosintesis. Nah, pada saat itulah pohon menghasilkan oksigen!

v Oksigen yang dihasilkan pohon kemudian akan dihirup oleh hewan dan manusia. Coba kita tarik napas dalam-dalam. Sruuut….sruut! lalu pandanglah pohon-pohon yang berada di sekitar kita. Pohon-pohon itulah yang berjasa menyumbangkan oksigen gratis untuk kita.

Hitung-hitung dan pikir-pikir, deh :

1 pohon menghasilkan 1,2 kg oksigen per hari.

1 orang membutuhkan 0,5 kg oksigen per hari.

Itu berarti, 1 pohon berguna untuk bernafas 2 orang setiap hari.

Hmmm, jadi menebang 1 pohon sama saja dengan menghilangkan sumber oksigen untuk 2 orang. Bayangkan kalau semua pohon ditebang, hiyyy…bagaimana dengan nasib makhluk hidup seperti kita?

Cloud Callout: Pohon bisa mengurangi kekuatan angin sampai 75-80 %. Wow, pohon juga bisa melindungi kita dari bahaya angin besar!


v Pohon bisa menyaring debu dan menyerap racun di udara. Racun itu misalnya karbondioksida (CO2) yang dihasilkan oleh asap kendaraan bermotor.

Bayangkan ini!

1 acre hutan (hampir seluas lapangan sepak bola) bisa menyerap karbondioksida dari mobil yang berjalan sejauh 41.843 km (hampir 4 kali jarak antara Sabang-Merauke). Ck..ck..boleh dibilang, hutan itu seperti penyedot debu raksasa. Penyedot debu yang akan menyerap racun dan polusi udara di muka bumi.




Manfaat pohon lainnya?

Wuaah, masih buaaaanyak….lagi! pohon bisa menyerap air hujan sehingga pada musim kemarau kita tidak kekeringan. Pohon bisa mengikat tanah sehingga mencegah terjadinya erosi atau tanah longsor. Pohon menjaga kesuburan tanah. Pohon merupakan tempat hidup beraneka ragam jenis satwa. Duuuuuuh…..pokoknya pohon itu sangaaat…berjasa! Karena itu, sudah saatnya deh, kita balas kebaikan pohon. Caranya, sayangi pohon dengan melindungi kelestariannya!





Sumber : Majalah BOBO

Menghijaukan Kembali Tanah yang Gundul

Menghijaukan kembali tanah yang gundul, artinya menanami kembali daerah yang gundul dengan pohon-pohon baru! Gundulnya hutan bisa karena ulah manusia, bisa karena bencana alam. Menebang tanpa perhitungan, tanpa menanaminya kembali dengan pohon baru, itu gundul karena ulah manusia.

Tanah hutan yang gundul itu perlu ditanami pohon kembali. Karena kita tahu, hutan yang penuh pepohonan itu bisa sebagai paru-paru Bumi. Menghasilkan oksigen dan menyejukkan Bumi. Berarti mengurangi PEMANASAN PERMUKAAN BUMI atau PEMANASAN GLOBAL.

Ada lagi manfaat hutan. Hutan melakukan peresapan air. Dengan adanya hutan, sebagian air hujan tertahan di tanah di bawah pohon. Akar-akar pepohonan hutan menahan tanah agar tidak erosi atau tergerus oleh air hujan. Jadi sebenarnya hutan juga mencegah banjir.

Maka betapa pentingnya menjaga hutan kita. Tidak menebanginya sembarangan. Kalau kita melihat hutan gundul, segera kita tanami kembali! Kita mulai dengan yang bisa kita lakukan. Menanam pohon-pohon di kebun atau di pot-pot dan belajar menyayanginya.

Tips Melindungi Diri dari Anemia

© Jangan lupa sarapan pagi

© Perhatikan pula kecukupan gizi saat sarapan

© Atur kembali frekuensi makan. Tentukan kapan saja Anda makan, mulai sarapan hingga makan malam

© Konsumsi makanan yang diperkaya dengan zat besi, misalnya berupa susu atau roti

© Konsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi yaitu telur, susu, hati, ikan, daging, kacang-kacangan (tempe, tahu, oncom, kedelai, kacang hijau), sayuran berwarna hijau tua (kangkung, bayam, daun katuk), dan buah-buahan (jeruk, jambu biji, pisang)

© Biasakan menambah makanan yang memudahkan penyerapan zat besi seperti vitamin C, air jeruk, daging, ayam dan ikan

© Vitamin C dapat membantu usus halus untuk menyerap zat besi dari makanan untuk masuk ke dalam tubuh. Dianjurkan untuk mengkonsumsi cukup viamin C pada saat makan atau dapat juga minum 1 gelas jus jeruk sesudah makan

© Hindari substansi penghambat penyerapan zat besi seperti teh dan kopi

© Hindari minum teh atau kopi pada waktu makan dan hanya diperbolehkan minimal 1 jam sebelum makan

© Zat fosfat yang ditambahkan dalam minuman ringan, es krim dan manisan dapat mengurangi penyerapan zat besi