Saturday, 8 February 2014

Mangga Lalijiwo



Kalian pernah makan mangga lalijiwo? 

Mangga adalah buah yang paaaling aku suka. 

Aku paling suka buah yang rasanya manis, yang tidak ada rasa asam sedikitpun. 


Jadi kalau disediakan buah seperti jeruk, apel, anggur, apalagi strobery, aku tidak akan menyentuhnya kecuali dipaksa sama ibuku untuk makan. 

Mangga lalijiwo itu beda dengan mangga yang lain. 

Keistimewaannya adalah rasanya yang amat manis, bahkan terkadang aku sampe takut kena diabetes kalau memakannya. Hehe..

Kejelekannya adalah dia buruk rupa. 

Belang-belang hitam menjadi ciri khasnya.

Aku jadi terpikir untuk menghubungkan mangga lalijiwo dengan sosok seseorang yang teramat spesial buatku, bahkan terkadang aku memohon kepadanya untuk berhenti berkilau, aku silau karenamu. Etdah..!

Sekali melihat mungkin kalian akan ilfil padanya, dua kali melihat mungkin akan timbul curiosity kepadanya, tiga kali melihat kalian akan semakin curios, 4, 5, 6 dan seterusnya melihat, kalian bisa jatuh cinta padanya. 

Lihat dengan mata batin dan mata telanjang kalian secara bersamaan, lihat jauh ke dalam sosoknya, dan hanya kagum yang di dapat. 

Aku adalah korbannya. Silau yang kurasa tidak menahanku untuk terus melihatnya. 

Apakah ada orang semenawan dia? 

Selama aku hidup, selama aku mengenal orang-orang, sosoknya adalah yang paling segalanya. 

Dia jelek, tidak keren sama sekali, banyak bekas lukanya, suaranya tidak enak didengar, kelakuannya menyebalkan, bicaranya seringkali menyebabkan penilaian jelek kepadanya, nakal, dll.

Tapiiiiiiiii.........................

Itu semua adalah penampilan luarnya saja, seperti kulit mangga lalijiwo yang jelek. 

Bahkan daging buahnya juga jelek, banyak hitam-hitamnya seakan-akan kalau dimakan rasanya akan mble’e. 

Ternyata setelah dikunyah, rasanya manis luar biasa tanpa cela. 

Begitulah dia.

Dia tidak hanya istimewa buatku, sudah terlalu banyak korban dirinya. (Ya elah, seakan-akan dia kriminal haha..)

Dia hanyalah salah satu contoh dimana seseorang tidak bisa dinilai berdasarkan penampilan luarnya saja. 

Penampilan luar hanyalah perhiasan yang bisa dilepas, diganti sesuka hati. 

Tapi memang kita sering sekali terjebak dengan penampilan luar seseorang. Akupun begitu. 

Aku pernah membenci seseorang tanpa mengenalnya sedikitpun, dan aku sadar hal itu sangat salah.


Dengan mengenal dia, aku jadi banyak belajar bahwa aku tidak berhak menilai seseorang dengan gegabah. 

Hal tersebut juga berlaku sebaliknya, seseorang dengan penampilan luar biasa, belum tentu jiwanya juga luar biasa.

Setiap jiwa sudah digariskan dengan jalan hidup masing-masing. 

Sekarang aku tidak ingin menghakimi seseorang lagi. 

Nilailah seseorang setelah kalian mengenalnya dengan baik. 

Tulisanku yang mirip pembahasan kali ini, bisa kalian baca disini. Tulisan itu tulisan fiksi, baca sampai akhir dan kalian akan tahu maksudnya.

Musim mangga sudah berlalu, dan aku merindukan buah itu untuk aku makan, mangga lalijiwo tentunya.

Akupun merindukan dia, manusia lalijiwo ku, yang setiap hari tidak pernah berhenti berkilau. 


Ini buat kamu Pak. Salam iok mak inut. :p
Selamat 7 tahun sayang... :*


Foto didapat dari Instagramku @atiningtyas



4 comments:

  1. Halo. Saya nggak makan mangga, jadi ndak ngerti juga ni mangga gimana rasanya. Tapi kalo tak salah dengar, namanya talijiwo. 'Tali' + 'jiwo', yang mengikat jiwa saking asyiknya, mungkin gitu kira2 maksudnya. Dan ini rasanya masuk dengan si orang yang kilaunya 'etdah' di atas itu. :)
    Salam.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Namanya emang lalijiwo, gak tau juga sih kalau di daerah lain. Lalijiwo itu menurutku artinya membuat lupa diri, menikmati mangga ini bisa sampai lupa diri, seperti kalau saya sedang menatap orang yang berkilau itu. Etdah... Hehe...
      Salam juga :)

      Delete
  2. Mbak.. mangganya manis banget tapi banyak seratnya ngga? Trus makannya ngga dikupas.. cuma dipotong2 lalu di keset kulitnya. Aku suka makan mangga yang bentuknya mirip lalijiwo ini dari kampungku di kroya. Tapi ngga tau namanya.. lagi cari tau.

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalo lalijiwo gak banyak serat mbak, setahuku mangga yang banyak serat dan ga usah dikupas itu namanya mangga kenyot haha... karena makannya cuma dikenyot saja.

      Delete