PENCUEKAN
Pernah mendengar kata itu? Belum? Oh sudah?
Itu adalah kata yang menghantuiku akhir-akhir ini.
Aku adalah korban pencuekan alias tidak digubris, tidak dianggap, seakan aku ini adalah makanan basi. Kurang ajar sekali! Memang, tapi mungkin itu adalah proses menuju jiwaku yang lebih sabar. Halah…
Harus kuingat wejangan ibuku saat aku sakit tak berdaya karena radang usus kemarin, bahwa kita harus lebih sabar menghadapi segala sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan kita.
Harus kuakui hal itu memang benar, karena sekarang aku merasa lebih bahagia melewati hari-hariku. Kuncinya adalah merasa senang, setiap detik yang diberikan Tuhan kepada kita patut kita syukuri. Setiap helaan nafas yang diberikan Tuhan kepada kita patut kita ucapkan Alhamdulillah.
Dulu, aku selalu merasa bahwa apa yang aku jalani sekarang adalah program penjebakan Batman untukku.
Aku terjebak di kota yang tidak aku suka, aku terjebak di lingkungan yang kadang membuatku muak, dan aku terjebak dalam program sosialisasi yang basi.
Akibatnya aku merasa sangat tersiksa, aku menjadi gampang marah, selalu memandang semuanya tidak ada yang menyenangkan, dan selalu ingin melarikan diri dari semua itu. Hmm… Aku yang kurang bisa bergaul hanya diam dirumah ditemani beraneka benda mati yang bernyawa.
Sekarang, dalam kurun waktu 3 minggu ini perlahan aku mulai menjalani hari demi hari dengan ikhlas, dengan perasaan senang, dan tidak lagi memikirkan ketidaknyamanan yang nantinya akan terasa. Ibarat kata apa yang ada di depan mata, jalanilah.
Memang terdapat perubahan, aku jadi tidak malas bangun pagi, aku jadi rajin mengajar, aku jadi merindukan murid-muridku, dan aku merasa bahagia.
Kebahagiaan adalah hal terpenting dari kehidupan manusia, sekaya apapun kalau tidak bahagia ya tidak akan ada artinya. Secantik apapun rupamu kalau tidak bahagia, tidaklah ada gunanya.
Tuhan menciptakan manusia dengan takdir, jodoh, rejeki, hidup, dan mati nya sendiri-sendiri. Semua itu tidak akan mungkin tertukar, jadi jika ada sesuatu yang menimpamu dan itu tidak menyenangkan, maka terimalah. Terimalah dan berusahalah menjadikan hal yang tidak menyenangkan itu sebagai pelajaran.
Jadi, jika ada seseorang yang melakukan pencuekan seperti yang sekarang aku rasakan, nikmati saja.
Lakukan hal lain yang lebih berguna daripada terus memeriksa ponsel dan berharap ada sms atau telepon dari seseorang yang melakukan pencuekan itu. Contohnya sekarang, aku jadi bisa menulis dan bisa memposting tulisanku di sini.
Menyenangkan bukan?
Life is wonderful! Tuhan sayang kita semua!!
No comments:
Post a Comment