Lagi pengen mengenang masa kecil nih. Masa kecilku jauh beda dengan anak-anak kecil jaman sekarang.
Tidak ada hape, komputer, apalagi facebook.
Dulu aku tinggal di desa Banjaranyar, menempati rumah dinas SD Banjaranyar 02, disitu hanya ada 2 rumah yang berdekatan, rumah satunya adalah rumah alm. Pak Eko yang punya dua anak yaitu mbak Dewi dan Mbak Pipit.
Karena hanya ada satu tetangga, praktis sehari-harinya aku lalui dalam keheningan.
Tapi hal itu tidak berlaku pada jam sekolah karena rumahku adalah rumah dinas SD, otomatis letaknya dekat dengan SD tersebut.
Suasana ramai akan mendominasi antara pukul 7 pagi sampai pukul 12 siang. Setelah itu biasanya aku dan mbak Pipit akan main sepuasnya.
Tidak ada hape, komputer, apalagi facebook.
Dulu aku tinggal di desa Banjaranyar, menempati rumah dinas SD Banjaranyar 02, disitu hanya ada 2 rumah yang berdekatan, rumah satunya adalah rumah alm. Pak Eko yang punya dua anak yaitu mbak Dewi dan Mbak Pipit.
Karena hanya ada satu tetangga, praktis sehari-harinya aku lalui dalam keheningan.
Tapi hal itu tidak berlaku pada jam sekolah karena rumahku adalah rumah dinas SD, otomatis letaknya dekat dengan SD tersebut.
Suasana ramai akan mendominasi antara pukul 7 pagi sampai pukul 12 siang. Setelah itu biasanya aku dan mbak Pipit akan main sepuasnya.
Di dekat rumahku banyak lapangan, ada lapangan voli, lapangan sepak bola dan lapangan SD juga sawah.
Kami akan bermain sepuasnya, dan kami paling sering bermain kemah-kemahan.
Rasanya menyenangkan sekali mendirikan tenda dari sprei atau gorden punya ibuku, tiduran di dalam tenda dan mencari kayu bakar yang akan kami nyalakan sebagai api unggun saat malam tiba.
Tak lupa kami juga membuat tungku yang digunakan untuk memasak. Sungguh sangat menyenangkan!
Kami akan bermain sepuasnya, dan kami paling sering bermain kemah-kemahan.
Rasanya menyenangkan sekali mendirikan tenda dari sprei atau gorden punya ibuku, tiduran di dalam tenda dan mencari kayu bakar yang akan kami nyalakan sebagai api unggun saat malam tiba.
Tak lupa kami juga membuat tungku yang digunakan untuk memasak. Sungguh sangat menyenangkan!
Seandainya tiba musim layangan, aku juga akan bermain layangan di lapangan sepak bola, walau beberapa kali layanganku tak kunjung terbang tapi aku tetap berlari.
Dari dulu jiwa petualangku sepertinya sudah muncul, aku akan senang sekali jika aku dan beberapa orang temanku bermain di sawah, menyusuri pematang sawah dan berteduh di gubug kecil di tengah sawah.
Dari dulu jiwa petualangku sepertinya sudah muncul, aku akan senang sekali jika aku dan beberapa orang temanku bermain di sawah, menyusuri pematang sawah dan berteduh di gubug kecil di tengah sawah.
Kegemaranku bermain kemah-kemahan berlanjut saat aku harus pindah rumah ke Balapulang, kebetulan di samping rumahku ada pekarangan yang bisa aku manfaatkan untuk mendirikan tenda.
Aku dan saudara-saudaraku akan semangat sekali mendirikan tenda dari sprei atau kain batik (tapih).
Siang hari kami manfaatkan waktu untuk mencari jejak di hutan (padahal cuma jalan-jalan di hutan dan mencari kayu bakar dari ranting pohon yang patah), kami jadikan ranting-ranting pohon itu untuk membuat api unggun di malam hari.
Kami juga tidak lupa menebarkan garam di sekeliling tenda agar tidak ada ular yang mendekat.
Padahal kalau malam kami tetap tidur di rumah masing-masing hehe...
Yang jelas bayanganku dulu adalah ingin merasakan hidup mandiri dengan berkemah.
Hah... sekarang aku sudah mulai hidup mandiri, apa-apa sendiri karena memang aku hanya sendiri di rumah kontrakan ini.
Aku dan saudara-saudaraku akan semangat sekali mendirikan tenda dari sprei atau kain batik (tapih).
Siang hari kami manfaatkan waktu untuk mencari jejak di hutan (padahal cuma jalan-jalan di hutan dan mencari kayu bakar dari ranting pohon yang patah), kami jadikan ranting-ranting pohon itu untuk membuat api unggun di malam hari.
Kami juga tidak lupa menebarkan garam di sekeliling tenda agar tidak ada ular yang mendekat.
Padahal kalau malam kami tetap tidur di rumah masing-masing hehe...
Yang jelas bayanganku dulu adalah ingin merasakan hidup mandiri dengan berkemah.
Hah... sekarang aku sudah mulai hidup mandiri, apa-apa sendiri karena memang aku hanya sendiri di rumah kontrakan ini.
Masa kecil yang menyenangkan menurutku, aku banyak melakukan aktivitas yang bermacam-macam.
Oya, selain berkemah aku juga suka sekali membuat kerajinan tangan, ada boneka, tas kecil, jepit rambut, dan masih banyak lagi.
Hasil kerajinan itu pernah aku coba jual bareng dengan sepupu-sepupuku dan mendapat penghasilan 400 rupiah.
Uang segitu dulu masih bisa buat beli macam-macam.
Oya, selain berkemah aku juga suka sekali membuat kerajinan tangan, ada boneka, tas kecil, jepit rambut, dan masih banyak lagi.
Hasil kerajinan itu pernah aku coba jual bareng dengan sepupu-sepupuku dan mendapat penghasilan 400 rupiah.
Uang segitu dulu masih bisa buat beli macam-macam.
Hm... Masa kecil yang tidak membosankan, kalau aku mau mungkin sampai halaman kelima baru selesai aku ceritakan.
Jauh sekali dengan kehidupanku sekarang yang sangat membosankan.
Hanya rutinitas yang aku jalankan, makanya aku selalu ingin mencari kesenangan di luar kegiatanku sehari-hari sebagai guru.
Entah itu makan bareng teman-teman, karaoke, jalan-jalan, atau hanya nongkrong di Alun-alun.
Jauh sekali dengan kehidupanku sekarang yang sangat membosankan.
Hanya rutinitas yang aku jalankan, makanya aku selalu ingin mencari kesenangan di luar kegiatanku sehari-hari sebagai guru.
Entah itu makan bareng teman-teman, karaoke, jalan-jalan, atau hanya nongkrong di Alun-alun.
Gimana dengan masa kecil kamu?? Share dong....
No comments:
Post a Comment