Wednesday 7 December 2011

Tambiran dan Bedoan

Saya pernah membahas tentang ‘tambiran’ dan ‘bedoan’ di posting saya sebelumnya dan berjanji akan membahasanya di segmen yang lain. Sekaranglah saatnya!

Dua kata itu adalah dua macam permainan pada zaman saya kecil, dan mungkin namanya berbeda-beda untuk tiap daerah.

Kalau itu adalah bahasa Tegal laka-laka.

Tambiran adalah permainan menggunakan karet gelang yang ditumpuk dan dilemparkan ke kusen jendela yang masih meninggalkan ruangan untuk meletakkan beberapa barang kecil (biasanya minyak kayu putih, obat merah, atau obat nyamuk. Kaya kotak P3K ya hehe...).



Dan yang menang adalah pemain yang berhasil menyangkutkan karet paling banyak ke kusen jendela tersebut.

Permainan ini bisa dimainkan oleh dua atau lebih pemain tergantung yang mau saja.

Kira-kira ada tidak permainan seperti itu sekarang?

Saya jamin sudah punah, di desa tempatku tinggal juga sudah tidak tampak lagi anak kecil yang memainkan tambiran.

Gimana dengan kalian, ada tidak yang tahu permainan itu?

Sedangkan bedoan adalah permaian judi kecil-kecilan yang pasti membuat ketagihan.

Cara bermainnya adalah dengan membagikan kartu bedo yang dibuat sendiri dengan membuat kartu dari kertas karton bekas bungkus rokok dan ditempeli logo-logo produk atau huruf yang dibuat berpasangan.

Kemudian kartu itu dibagikan kepada pemain satu-satu, si bandar akan membuka satu persatu kartu yang masih berada padanya dan pemain yang kartunya paling cepat habis karena menemukan kembarannya (bedoannya) dialah yang akan menang.

Yang dipertaruhkan disini bukanlah uang tapi karet gelang atau neker (bahasa Indonesianya gundu).

Betapa berartinya karet gelang di jaman saya kecil.... Haha...

Permainan ini juga sepertinya sudah mendekati kepunahan seperti orang utan.

Disamping dua permainan tadi ada banyak lagi permainan di jaman saya kecil, ada jangka atau brak yaitu loncat-loncat di kotak-kotak yang dibuat dengan menggambar di tanah, dengan gerakan-gerakan yang berbeda untuk tiap modelnya.
antaranews.com

Sekarang anak kecil menggambarnya bukan di tanah tapi memanfaatkan keramik rumah untuk memainkan permainan ini.

Ada juga lompat tinggi dan yeye pake karet gelang (tuh kan karet gelang sangat berarti).

tempo.com

Bermacam-macam rok-rokan, ada rok mingkem, rok patung, rok gebuk, rok  umpet, dll.

dhanieardyn.blogspot.com

Semua rok-rokan itu pasti diawali dengan hompimpah alaihom gambreng! Hahaha... Masa kecil yang indah...


Baca juga : Berhasil! 10 hari Diet!


Kebanyakan permainan di jaman saya kecil itu dilakukan oleh banyak anak, jadi rame dan kita jadi banyak teman, laki-laki dan perempuan sama saja semua main dalam satu permainan.

Oya, ada satu permainan dimana kami akan membuat lingkaran besar dan anak yang kalah hompimpah akan berada di luar lingkaran kemudian tangannya akan meraih anak yang berada di dalam lingkaran, kalau ada yang berhasil diraih berarti anak itu harus keluar dari lingkaran.

Saya lupa apa ya nama permainan itu..

Permainan disini ada pesta, pesta kecil-kecilan juga seru, terus ular-ularan, cublak-cublak suweng, atau endog-endogan pecah siji pecah kabeh. Haha...

Memoryku ternyata masih baik.

Masih banyak lagi permainan di masa saya kecil, semuanya menyenangkan.

Bagaimana dengan anak jaman sekarang? Kebanyakan pada main PS, hape, internet, akibatnya tidak banyak bersosialisasi.

Baca juga : Sumber Pemborosan Terselubung

Kalau mau bersosialisasi harus membayar mahal untuk kegiatan outbond, kalau saya dulu tidak usah ikut outbond juga bisa main di sawah atau mandi di kali.

Cukup lah flashback tentang permainan masa kecil saya, saya yakin akan menyegarkan ingatan sodara-sodara sekalian.

Hehe... Thank you ya sudah baca tulisan saya ini.


Tags : permainan waktu kecil, nostalgia masa kecil, generasi 90 an, permainan tradisional, tambiran, bedoan


Baca juga :

Spongebob dan Kewirausahaan 

Wisata Kuliner Tegal

No comments:

Post a Comment