Akhir-akhir ini kata-kata GALAU sedang happening sekali. Dimana-mana ada orang yang mengatakan bahwa dia sedang galau. Entah itu dia berbicara langsung, di twitter, facebook, dimana-mana. Muak sekali diriku melihat kenyataan itu!
Kata galau seolah menggiring kita untuk selalu mengeluh, tidak mensyukuri pemberian Tuhan. Apa-apa galau, apa-apa galau, masalah apapun selalu dikaitkan dengan kata galau.
Tengok saja tweet dari pengguna twitter, persoalan BBM dikaitkan dengan galau, kata-kata interupsi (sidang paripurna soal BBM kan sering keluar kata interupsi), bahkan kobokan juga tidak lepas dikaitkan dengan kata galau. Ampun dah!
Lebih parahnya lagi, kata galau hampir identik dengan galau dalam hal berpacaran. Seseorang yang ditolak, seseorang yang diputusin, seseorang yang hanya diberi harapan kosong, seseorang yang ditipu pacarnya, dan seseorang yang tidak punya pacar, semuanya pasti mengaitkan kata galau dalam kalimat yang mereka buat. Hashtag #galau menjadi sebuah fenomena, fenomena yang menurutku salah.